Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti saat meninjau kompleks Pasar Hewan Wiradesa Pekalongan, Jawa Tengah (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti saat meninjau kompleks Pasar Hewan Wiradesa Pekalongan, Jawa Tengah (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)

Pemeriksaan Hewan Kurban di Pekalongan Diperketat

Kuntoro Tayubi • 08 September 2016 19:04
Metrtovnews.com, Pekalongan: Menjelang hari raya Iduladha Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memperketat pengawasan peredaran daging dan hewan kurban. 
 
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop Kota) Pekalongan Sri Mulyani mengatakan pengawasan difokuskan pada lalu lintas peredaran hewan kurban baik yang keluar maupun yang didatangkan dari luar kota. Menurut dia, upaya itu dilakukan demi mencegah masuknya hewan yang terjangkit virus antraks.
 
"Kesehatan hewan kurban terus kami pantau, terutama fisiknya. Hewan yang sehat itu mata tidak berair, mulut tidak banyak mengeluarkan lendir, kaki tidak pincang. Namun sejauh ini belum ada temuan hewan yang sakit," kata Sri kepada medcom.id, Rabu (7/09/2016).

Di Kota Pekalongan terdapat lima depot permanen penyediaan hewan kurban. Kesemuanya, kata Sri, dijadikan target pengawasan. Depot tersebut berada di wilayah Medono, Tirto, Podosugih, Poncol, dan Krapyak.
 
Tidak hanya kesehatan fisik, pengawasan juga terkait penerapan harga jual hewan kurban. Disperindagkop mencatat harga kambing ditetapkan pada kisaran 1,5 hingga 4 juta rupiah dengan berat daging murni berkisar 10 hingga 25 kilogram.
 
Sementara itu, Staf Sesi Produksi DPPK Kota Pekalongan Nur Khasanah mengatakan selain seputar kesehatan, harga, dan siklus peredaran hewan kurban, pengawasan juga dilakukan terhadap kadar PH daging yang dijual di pasar maupun depot daging.
 
"Kadar normal PH daging layak konsumsi adalah 5 hingga 7. Semakin lama akan turun hingga 4 yang selanjutnya mengalami proses pembusukan. Inilah yang menjadi perhatian kami, terutama menjelang hari raya Iduladha," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SBH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan