Sukardi Illias Joyodiharjo, calon haji asal Banyuasin Sumatra Selatan. (mch2014)
Sukardi Illias Joyodiharjo, calon haji asal Banyuasin Sumatra Selatan. (mch2014)

Dua Calhaj Lansia Dipalak di Bandara Arab Saudi

22 September 2014 11:31
medcom.id, Jeddah: Sukardi Illias Joyodiharjo, calon haji asal Banyuasin Sumatra Selatan, dimintai uang secara paksa oleh tenaga musiman asal Filipina sesaat setelah keluar dari imigrasi di Bandara Internasional King Abdul Aziz.
 
Sebelumnya, Minggu (21/9/2014), karena jalannya terseok-seok, Sukardi dibantu dengan kursi roda yang didorong oleh tenaga musiman asal Filipina. Sebelum sampai di plaza kedatangan jemaah haji Indonesia, Sukardi malah dimintai uang secara paksa oleh tenaga musiman tersebut. Akhirnya kakek 83 tahun itu memberikan Rp200 ribu.
 
Kasus serupa juga menimpa Zulkarnain, 74, calhaj asal Sekayu, Sumatra Selatan. Tenaga musiman tersebut membantu mendorong kursi roda yang dinaiki istrinya yang sakit, Sarita, 68. Namun sebelum sampai ke plaza kedatangan, ia diminta imbalan. Sang kakek pun memberikan Rp100 ribu.

Petugas yang melihat kejadian tersebut pun langsung melaporkan ulah tenaga musiman itu ke polisi bandara. Diduga, sehari sebelumnya, pelaku juga telah melakukan tindakan yang sama. Polisi pun akhirnya membawa pelaku untuk diperiksa lebih lanjut.
 
Mendekati puncak haji 1435 H/2014 M, situasi di Bandara internasional King Abdul Aziz memang semakin padat. Salah satunya juga karena kedatangan jemaah calon haji Indonesia. Apalagi, jeda kedatangan jemaah gelombang kedua hanya berkisar 30 menit. Dengan padatnya jadwal kedatangan jemaah, Panitia Penyelanggara Ibadah Haji tentu mulai kewalahan menangani beberapa calhaj yang membutuhkan perhatian khusus, seperti orang tua dan orang sakit.
 
Untuk itu, panitia sudah menyiapkan mobil golf dan kursi roda dengan tenaga kesehatan yang cukup banyak untuk membantu jamaah tua dan yang sakit. Tetapi selain petugas yang dari Indonesia, pihak bandara juga mempekerjakan tenaga musiman dari Philipina, Mesir, dan Bangladesh. Jam-jam sibuk seperti itu biasanya akan digunakan oknum tenaga musiman dari negara lain untuk melakukan penipuan atau pemerasan.
 
Sekretaris Daker Jeddah Arfi Hatim menjelaskan mungkin telah banyak kejadian seperti itu. "Kami tengah negosiasi dengan pihak keamanan untuk masalah ini supaya jemaah lain tidak mendapat perlakuan serupa," kata Arfi Hatim.
 
Afri menjelaskan bahwa kepolisian menawarkan dua alternatif penyelesaian masalah ini yaitu uang korban tidak dikembalikan, tetapi si pelaku dideportasi, atau uang dikembalikan dan pelaku membuat surat pernyataan. (mch2014)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan