medcom.id, Jeddah: Sepasang calhaj haji nonkuota asal Surabaya ditemukan petugas haji Daker Makkah setelah sempat tersesat saat pulang menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Ternyata sepasang calhaj itu tidak sendirian, tetapi berangkat bersama 18 calhaj lainnya.
Kepala Seksi Pengendalian Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Daerah Kerja Jeddah Cecep Nursyamsi menyatakan peristiwa itu merupakan fenomena gunung es. Jumlah jemaah yang tidak diketahui ternyata banyak. Mereka semua masuk Arab Saudi secara resmi dengan visa yang resmi pula.
Cecep Nursyamsi menjelaskan calon haji non kuota berangkat ke tanah suci secara legal dengan visa resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi. "Jemaah haji nonkuota biasanya masuk ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah, visa pekerja, ataupun visa undangan (calling call) dari Kerajaan Arab Saudi. Ada juga yang menggunakan visa haji, tapi tidak banyak," Kata Cecep.
Ia melanjutkan, mereka yang menggunakan visa haji akan tetap membayar general service sebesar US$277 per orang untuk membayar fasilitas naqobah (transportasi) dan biaya maktab saat berada di Arafah. Untuk yang menggunakan visa ziarah dan pekerja biasanya akan turun di terminal komersial dan jumlah mereka trennya turun. "Pada 2011, jumlah mereka masih sekitar 3.000-an, pada 2012 menyusut setengahnya jadi 2.000-an. Pada 2013, tinggal 1.000-an jemaah," lanjut Cecep.
Cecep menambahkan ciri-ciri jemaah nonkuota sebetulnya mudah dikenali dari atribut. Biasanya mereka tidak memiliki seragam khusus seperti para jemaah reguler maupun jemaah yang dilayani PIHK. Jemaah calon haji nonkuota juga tidak mempunyai tanda pengenal resmi sebagai identitas yang berisi nama, nomor paspor, asal kloter dan embarkasi. (mch2014)
medcom.id, Jeddah: Sepasang calhaj haji nonkuota asal Surabaya ditemukan petugas haji Daker Makkah setelah sempat tersesat saat pulang menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Ternyata sepasang calhaj itu tidak sendirian, tetapi berangkat bersama 18 calhaj lainnya.
Kepala Seksi Pengendalian Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Daerah Kerja Jeddah Cecep Nursyamsi menyatakan peristiwa itu merupakan fenomena gunung es. Jumlah jemaah yang tidak diketahui ternyata banyak. Mereka semua masuk Arab Saudi secara resmi dengan visa yang resmi pula.
Cecep Nursyamsi menjelaskan calon haji non kuota berangkat ke tanah suci secara legal dengan visa resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi. "Jemaah haji nonkuota biasanya masuk ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah, visa pekerja, ataupun visa undangan (calling call) dari Kerajaan Arab Saudi. Ada juga yang menggunakan visa haji, tapi tidak banyak," Kata Cecep.
Ia melanjutkan, mereka yang menggunakan visa haji akan tetap membayar general service sebesar US$277 per orang untuk membayar fasilitas naqobah (transportasi) dan biaya maktab saat berada di Arafah. Untuk yang menggunakan visa ziarah dan pekerja biasanya akan turun di terminal komersial dan jumlah mereka trennya turun. "Pada 2011, jumlah mereka masih sekitar 3.000-an, pada 2012 menyusut setengahnya jadi 2.000-an. Pada 2013, tinggal 1.000-an jemaah," lanjut Cecep.
Cecep menambahkan ciri-ciri jemaah nonkuota sebetulnya mudah dikenali dari atribut. Biasanya mereka tidak memiliki seragam khusus seperti para jemaah reguler maupun jemaah yang dilayani PIHK. Jemaah calon haji nonkuota juga tidak mempunyai tanda pengenal resmi sebagai identitas yang berisi nama, nomor paspor, asal kloter dan embarkasi. (mch2014)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
