Petugas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar berjaga di terminal kedatangan. (Metro TV)
Petugas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar berjaga di terminal kedatangan. (Metro TV)

Pesawat Pembawa 58 Calhaj Terlambat

04 September 2016 15:33
medcom.id, Tangerang: Pemerintah memulangkan 169 dari 177 calon haji (calhaj) dari Filipina. Pemulangan menggunakan pesawat sewa AirAsia dengan rute Filipina-Makassar-Tangerang.
 
Jurnalis Metro TV, Jean William, melaporkan, pesawat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 10.15 WITA, Minggu 4 September. Sebanyak 101 calhaj diturunkan untuk kemudian diserahterimakan dari Kedutaan Besar RI di Filipina pada pemerintah daerah setempat. 
 
Selanjutnya, pesawat melanjutkan penerbangan menuju Jakarta. Namun, hingga pukul, 15.05 WIB, Minggu, 4 September, pesawat yang membawa 58 calhaj itu belum tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Sebelumnya, pesawat dijadwalkan tiba pukul 13.50 WIB.


 
Pantauan di lokasi, tampak keluarga korban penipuan haji menunggu di bandara. Termasuk, keluarga Evi Yulianti dan Anton, calon haji asal Bogor, Jawa Barat.
 
Namun, keluarga dipastikan belum bisa bertemu dengan suami Evi. Sebab, Anton menjadi salah satu dari sembilan orang yang masih ditahan otoritas Filipina.
 
Anton ditahan untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Alasannya, Anton menguasai bahasa Inggris, sehingga dianggap memudahkan pemeriksaan.
 
"Masih ada pemeriksaan. Saya jelaskan, saya dapat tawaran berhaji dari Filipina dari teman," ujar Anton melalui video call dengan saudaranya yang dikutip wartawan di Bandara Soetta.
 
Sebelumnya, 177 WNI diamankan di Filipina karena menggunakan paspor palsu untuk berangkat haji melalui negara tersebut. Paspor palsu yang dipegang para WNI tersebut diperoleh dari sekelompok warga Filipina yang bekerja pada jasa layanan pemberangkatan ibadah haji di Filipina.
 
Dengan membayar USD6.000-10.000, mereka dapat berangkat haji dengan menggunakan kuota cadangan yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Filipina.
 
Ternyata, para anggota jemaah WNI itu diturunkan dari pesawat karena tidak bisa berbicara dalam bahasa Tagalog Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan