Ilustrasi (Foto: Antara/Joko Sulistyo)
Ilustrasi (Foto: Antara/Joko Sulistyo)

Pelayanan BPHI di Makkah Terhambat Bahasa

19 September 2014 14:20
medcom.id, Makkah: Jemaah haji Indonesia berasal dari berbagai daerah dengan bahasa daerah masing-masing yang berbeda-beda. Hal ini rupanya cukup menyulitkan petugas Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah yang melayani pasien jemaah haji dari berbagai daerah seperti Ujung Pandang, Pekanbaru, Sidoarjo dan Padang, dan lainnya.
 
Kesulitan utama yang dialami petugas balai pengobatan adalah masih banyak jemaah yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
 
"Seringkali saya tidak tahu mereka maunya apa dan mereka juga tidak paham apa yang saya sampaikan," kata Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia Makkah Agus Widyatmoko di depan Ruang ICU BPHI Makkah.

Bahasa menjadi hal yang paling sulit dialami petugas BPHI. Karenanya, banyak petugas BPHI yang direkrut berasal dari berbagai daerah agar bisa menjembatani bahasa antara petugas dengan jemaah.
 
Tidak semua jemaah haji paham dengan bahasa Indonesia. Makanya petugas kesehatan di BPHI berasal dari berbagai daerah. Hal ini untuk menjembatani agar petugas kesehatan bisa berkomunikasi dengan pasien.
 
Menurut Agus, terkadang ada satu provinsi dengan banyak macam bahasa. Seperti saat pasien dari Aceh yang tidak mengerti bahasa Indonesia. "Kemudian kami datangkan petugas dari Aceh, ternyata bahasa Acehnya pun berbeda dengan daerah asal petugas," ungkap Agus. (mch2014).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan