Bus shalawat di Makkah --MI/Dika Kardi
Bus shalawat di Makkah --MI/Dika Kardi

Bus Shalawat Siap Antar Jamaah ke Masjidil Haram

Aries Wijaksena • 04 September 2014 13:00
 medcom.id, Makkah: Bus Shalawat merupakan salah satu alat transportasi yang cukup penting bagi jamaah haji Indonesia di Makkah. Bus ini akan mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram yang jaraknya cukup jauh.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Agama, Jarak terdekat pemondokan dengan Masjidil Haram sekitar 650 meter dan yang terjauh 3.980 meter.
 
Kepala Daerah Kerja Makkah Endang Jumali, di sela-sela mengikuti simulasi kesiapan  transportasi di Bus shalawat, Rabu (3/9), mengatakan ada 12 rute bus Shalawat. 

"Masing-masing rute ditempeli stiker besar berukuran 60x40 meter. Stiker berisi bendera merah putih, nomor, nama rute serta tujuannya," kata Kepala Seksi Transportasi Suhendro Wagiono Irsyad.
 
Sebetulnya jika jamaah haji berjalan kaki, jarak yang ditempuh sekitar 2 km. "Namun jika menggunakan bus jarak yanag ditempuh menjadi 19 km karena jalur untuk bus harus memutar," kata dia.
 
Untuk menjemput atau menurunkan jamaah haji, bus akan berhenti di halte dekat pemondokan jamaah haji.
 
"Tapi jangan dibayangkan haltenya seperti di Indonesia. Halte di Arab Saudi tidak ada tempat tersendiri melainkan hanya ada tanda Bendera Merah Putih," katanya.
 
Konjen RI Jeddah Darma Kirti Syailendra menilai pelayanan transportasi di Makkah sudah siap.
 
Saat ini Masjidil Haram sedang diperluas sehingga banyak penginapan yang dekat masjid dibongkar. Saat ini jarak penginapan jamaah haji Indonesia makin menjauh bahkan hingga empat kilometer sehingga memerlukan pengelolaan transportasi yang lebih rumit.
 
Jamaah haji sendiri baru akan masuk ke Makkah pada 10 September. Saat ini jamaah haji gelombang pertama yang telah datang ditempatkan dulu di Madinah, antara lain untuk melakukan ibadah sunnah Arbain berupa shalat sebanyak 40 waktu di Masjid Nabawi.
 
Jumlah petugas transportasi sendiri mencapai 164 orang. Namun Darma meminta agar ada petugas dari Indonesia di bus yang disupiri oleh warga bukan Indonesia. (Aries Wijaksena)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan