medcom.id, Jakarta: Sudah menjadi rahasia umum, Jamaah Haji asal Indonesia merupakan jamaah terbanyak yang datang ke Arab Saudi setiap tahunnya. Konsekuensinya, permasalahan yang akan muncul pun akan semakin banyak pula.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mempunyai tips untuk mengurangi munculnya kemungkinan permasalahan tersebut. Dia mengatakan, semua itu tergantung dengan komunikasi intensif yang dilakukan kedua negara.
"Persering komunikasi," kata Tifatul saat ditemui di sela-sela Perayaan Hari Ulang Tahun Kerajaan Arab Saudi yang ke-84 di di Hotel Ritz Carlton, Jalan Ide Anak Agung Gde Agung, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).
Tifatul menegaskan, kota Makkah dan Madinah yang terletak di Arab Saudi, adalah satu-satunya tempat untuk melakukan ibadah haji sampai kapan pun. Dia mengatakan, tidak ada kota atau negara lain yang bisa menggantikan dua kota suci yang terletak di Arab Saudi tersebut.
"Bagaimana pun haji itu ada di Saudi Arabia, enggak bisa dipindah misalnya ke Afrika. Oleh sebab itu, kita harus jaga dengan baik. Mereka siap untuk kerja sama dengan kita dan tentu seperti hari ini," tukas Tifatul.
Komunikasi intensif, lanjut Tifatul, tak hanya untuk mengurangi permasalahan dalam pelaksanaan ibadah haji, tapi juga persoalan ribuan Tenaga Kerja Indonesia yang mencari penghidupan di Arab Saudi.
"Kita harus menjaga hubungan dengan Saudi Arabia, banyak sekali ya. Di samping jamaah haji Indonesia terbanyak, kita pasti akan banyak juga mengalami persoalan-persoalan disana, Tenaga Kerja Indonesia disana, kita perlu lobi-lobi lah. Persahabatan ini perlu dijaga," tandas Tifatul.
medcom.id, Jakarta: Sudah menjadi rahasia umum, Jamaah Haji asal Indonesia merupakan jamaah terbanyak yang datang ke Arab Saudi setiap tahunnya. Konsekuensinya, permasalahan yang akan muncul pun akan semakin banyak pula.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mempunyai tips untuk mengurangi munculnya kemungkinan permasalahan tersebut. Dia mengatakan, semua itu tergantung dengan komunikasi intensif yang dilakukan kedua negara.
"Persering komunikasi," kata Tifatul saat ditemui di sela-sela Perayaan Hari Ulang Tahun Kerajaan Arab Saudi yang ke-84 di di Hotel Ritz Carlton, Jalan Ide Anak Agung Gde Agung, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).
Tifatul menegaskan, kota Makkah dan Madinah yang terletak di Arab Saudi, adalah satu-satunya tempat untuk melakukan ibadah haji sampai kapan pun. Dia mengatakan, tidak ada kota atau negara lain yang bisa menggantikan dua kota suci yang terletak di Arab Saudi tersebut.
"Bagaimana pun haji itu ada di Saudi Arabia, enggak bisa dipindah misalnya ke Afrika. Oleh sebab itu, kita harus jaga dengan baik. Mereka siap untuk kerja sama dengan kita dan tentu seperti hari ini," tukas Tifatul.
Komunikasi intensif, lanjut Tifatul, tak hanya untuk mengurangi permasalahan dalam pelaksanaan ibadah haji, tapi juga persoalan ribuan Tenaga Kerja Indonesia yang mencari penghidupan di Arab Saudi.
"Kita harus menjaga hubungan dengan Saudi Arabia, banyak sekali ya. Di samping jamaah haji Indonesia terbanyak, kita pasti akan banyak juga mengalami persoalan-persoalan disana, Tenaga Kerja Indonesia disana, kita perlu lobi-lobi lah. Persahabatan ini perlu dijaga," tandas Tifatul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)