medcom.id, Mekah: Ribuan hewan ternak yang bakal disembelih mulai bertaburan di Pasar Hewan Majazir Muashim, di Daerah Saraya, Mekah, Sabtu (6/9/2014). Hewan kurban tersebut ditempatkan di sejenis kandang berpetak-petak menunggu para pembeli.
Pemilik setiap petak berbeda-beda. Banyak truk-truk dari luar daerah, termasuk dari Sudan, yang membawa kambing ke pasar tersebut. Penjual hewan tersebut sedang menunggu pembeli baik yang mau membayar dam atau sebagai hewan kurban maupun untuk konsumsi sehari--hari penduduk Makkah.
Karena mungkin pada saat dibawa ke pasar ini dengan mobil saling berdesakan, ada kambing yang mati dan ditaruh begitu saja di pinggir-pinggir pasar. Namun setiap saat ada mobil yang lewat menyemprotkan disinfektan.
Di pasar hewan ini ada satu tempat pemotongan yang cukup besar tetapi ini bukan yang terbesar dari tiga tempat pemotongan hewan yang ada di Makkah. Jenis kambing yang dijual beraneka macam ada yang warna putih, coklat, ada yang kurus, gemuk dan lain-lain. Harganya pun berbeda-beda, tergantung jenis kambingnya juga. Kalau sebelum kedatangan jamaaah haji Indonesia harga kambing masih murah.
Kambing untuk pembayaran dam sebanyak 26 petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) di Daerah Kerja Makkah harganya masih 325 SAR. Kalau sudah banyak jamaah haji yang datang ke Makkah, harga kambing dengan ukuran dan jenis yang sama bisa mencapai 500-600 SAR,'' kata Petugas Bimbingan Ibadah Daker Makkah Moh.Adnan N pada MCH di lokasi pemotongan hewan, Sabtu (6/9).
Sementara itu, kata Adnan, harga onta cukup mahal yakni sekitar 4.500 SAR, Setiap onta untuk dam tujuh orang sama halnya kalau hewan kurban sapi di Indonesia, setiap ekor sapi juga untuk tujuh orang. Pada saat tim MCH Makkah melihat pemotongan hewan dam, tempat tersebut masih sepi.
Hewan kurban yang disembelih pun tak mencapai 100 ekor dan hanya ada tiga onta yang sedang disembelih. "Biasanya di sini penuh dengan hewan kurban /dam yang mau dipotong,''kata sopir MCH Makkah, Syaifullah yang sudah cukup lama tinggal di Makkah.
Para pemotong hewan tampak sudah ahli. Sebelum memotong leher hewan yang akan disembelih, mereka mengucapkan Basmallah dan "Allahu Akbar". Seketika itu leher kambing maupun onta langsung terpotong dan mengeluarkan darah. Untuk 26 ekor kambing penyembelihnya hanya lima orang . Dalam waktu sejam, semua kambing sudah terpotong bahkan dagingnya juga sudah dipotong-potong, siap untuk dibagi-bagikan kepada mereka yang berhak.
Pemotongan kambing dan onta ternyata berbeda. Waktu leher kambing akan dipotong lehernya dalam posisi tidur. Berbeda halnya dengan onta yang, pada saat dipotong pada posisi berdiri. Dalam hitungan detik setelah lehernya disembelih, onta langsung roboh.
Setelah hewan kurban dibersihkan dan dagingnya dipotong-potong dan dibagi ke dalam tas kresek, Adnan yang mengurusi Dam petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah langsung membagikan daging dam tersebut kepada orang yang berhak. ''Dagingnya saya bagikan ke daerah pegunungan yang banyak orang tidak mampu seperti di daerah Misfalah, Jarwal, dan sebagainya,''ungkap Adnan. (mch2014)
medcom.id, Mekah: Ribuan hewan ternak yang bakal disembelih mulai bertaburan di Pasar Hewan Majazir Muashim, di Daerah Saraya, Mekah, Sabtu (6/9/2014). Hewan kurban tersebut ditempatkan di sejenis kandang berpetak-petak menunggu para pembeli.
Pemilik setiap petak berbeda-beda. Banyak truk-truk dari luar daerah, termasuk dari Sudan, yang membawa kambing ke pasar tersebut. Penjual hewan tersebut sedang menunggu pembeli baik yang mau membayar dam atau sebagai hewan kurban maupun untuk konsumsi sehari--hari penduduk Makkah.
Karena mungkin pada saat dibawa ke pasar ini dengan mobil saling berdesakan, ada kambing yang mati dan ditaruh begitu saja di pinggir-pinggir pasar. Namun setiap saat ada mobil yang lewat menyemprotkan disinfektan.
Di pasar hewan ini ada satu tempat pemotongan yang cukup besar tetapi ini bukan yang terbesar dari tiga tempat pemotongan hewan yang ada di Makkah. Jenis kambing yang dijual beraneka macam ada yang warna putih, coklat, ada yang kurus, gemuk dan lain-lain. Harganya pun berbeda-beda, tergantung jenis kambingnya juga. Kalau sebelum kedatangan jamaaah haji Indonesia harga kambing masih murah.
Kambing untuk pembayaran dam sebanyak 26 petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) di Daerah Kerja Makkah harganya masih 325 SAR. Kalau sudah banyak jamaah haji yang datang ke Makkah, harga kambing dengan ukuran dan jenis yang sama bisa mencapai 500-600 SAR,'' kata Petugas Bimbingan Ibadah Daker Makkah Moh.Adnan N pada MCH di lokasi pemotongan hewan, Sabtu (6/9).
Sementara itu, kata Adnan, harga onta cukup mahal yakni sekitar 4.500 SAR, Setiap onta untuk dam tujuh orang sama halnya kalau hewan kurban sapi di Indonesia, setiap ekor sapi juga untuk tujuh orang. Pada saat tim MCH Makkah melihat pemotongan hewan dam, tempat tersebut masih sepi.
Hewan kurban yang disembelih pun tak mencapai 100 ekor dan hanya ada tiga onta yang sedang disembelih. "Biasanya di sini penuh dengan hewan kurban /dam yang mau dipotong,''kata sopir MCH Makkah, Syaifullah yang sudah cukup lama tinggal di Makkah.
Para pemotong hewan tampak sudah ahli. Sebelum memotong leher hewan yang akan disembelih, mereka mengucapkan Basmallah dan "Allahu Akbar". Seketika itu leher kambing maupun onta langsung terpotong dan mengeluarkan darah. Untuk 26 ekor kambing penyembelihnya hanya lima orang . Dalam waktu sejam, semua kambing sudah terpotong bahkan dagingnya juga sudah dipotong-potong, siap untuk dibagi-bagikan kepada mereka yang berhak.
Pemotongan kambing dan onta ternyata berbeda. Waktu leher kambing akan dipotong lehernya dalam posisi tidur. Berbeda halnya dengan onta yang, pada saat dipotong pada posisi berdiri. Dalam hitungan detik setelah lehernya disembelih, onta langsung roboh.
Setelah hewan kurban dibersihkan dan dagingnya dipotong-potong dan dibagi ke dalam tas kresek, Adnan yang mengurusi Dam petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah langsung membagikan daging dam tersebut kepada orang yang berhak. ''Dagingnya saya bagikan ke daerah pegunungan yang banyak orang tidak mampu seperti di daerah Misfalah, Jarwal, dan sebagainya,''ungkap Adnan. (mch2014)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)