medcom.id, Jakarta: Setelah melalui proses seleksi dan verifikasi kelengkapan dokumen, PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines ditetapkan sebagai maskapai penerbangan jemaah haji Indonesia 2015.
"Proses panjang ini akhirnya tuntas kedua penerbangan memenuhi seluruh persyaratan dokumen administrasi dan teknis seperti ditetapkan dalam Pedoman Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Indonesia Tahun 2015 atau 1436 Hijriah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil saat penandatangan perjanjian pengangkutan udara jemaah haji dengan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Acara tersebut dihadiri Sekjen Kemenag Nursyam, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo, Direktur Utama Saudi Arabian Airline Samir Hayat dan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan M. Alwi.
Menurut Abdul Djamil dari 10 perusahaan yang ikut tender mengerucut jadi lima setelah proses seleksi. Lalu, disaring lagi hingga tinggal dua maskapai. Proses seleksi berlangsung sejak Februari tahun ini.
Djamil mengingatkan agar kedua penerbangan dalam melayani jemaah haji meminimalisasi keterlambatan penerbangan alias delay. "Khusus ketika kepulangan sorotan jutaan rakyat Indonesia memantau menantikan tibanya jemaah ke Tanah Air dari Tanah Suci. Jadi kita minta kedua maskapai dapat tepat waktu," ujarnya.
Dijadwalkan Garuda Indonesia akan mengangkut sebanyak 83.175 atau 53 persen jemaah, sedangkan Saudi Arabian Airlines mengangkut 73.900 atau 47 persen jemaah.
Menurut jadwal, perjalanan haji tahun ini, kloter pertama akan diberangkatkan secara nasional gelombang pertama pada 21 Agustus 2015 hingga 3 September 2015 menuju Madinah. Gelombang kedua, pada 4 September 2015 hingga 17 September 2015 dengan tujuan Jeddah.
medcom.id, Jakarta: Setelah melalui proses seleksi dan verifikasi kelengkapan dokumen, PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines ditetapkan sebagai maskapai penerbangan jemaah haji Indonesia 2015.
"Proses panjang ini akhirnya tuntas kedua penerbangan memenuhi seluruh persyaratan dokumen administrasi dan teknis seperti ditetapkan dalam Pedoman Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Indonesia Tahun 2015 atau 1436 Hijriah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil saat penandatangan perjanjian pengangkutan udara jemaah haji dengan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Acara tersebut dihadiri Sekjen Kemenag Nursyam, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo, Direktur Utama Saudi Arabian Airline Samir Hayat dan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan M. Alwi.
Menurut Abdul Djamil dari 10 perusahaan yang ikut tender mengerucut jadi lima setelah proses seleksi. Lalu, disaring lagi hingga tinggal dua maskapai. Proses seleksi berlangsung sejak Februari tahun ini.
Djamil mengingatkan agar kedua penerbangan dalam melayani jemaah haji meminimalisasi keterlambatan penerbangan alias delay. "Khusus ketika kepulangan sorotan jutaan rakyat Indonesia memantau menantikan tibanya jemaah ke Tanah Air dari Tanah Suci. Jadi kita minta kedua maskapai dapat tepat waktu," ujarnya.
Dijadwalkan Garuda Indonesia akan mengangkut sebanyak 83.175 atau 53 persen jemaah, sedangkan Saudi Arabian Airlines mengangkut 73.900 atau 47 persen jemaah.
Menurut jadwal, perjalanan haji tahun ini, kloter pertama akan diberangkatkan secara nasional gelombang pertama pada 21 Agustus 2015 hingga 3 September 2015 menuju Madinah. Gelombang kedua, pada 4 September 2015 hingga 17 September 2015 dengan tujuan Jeddah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)