medcom.id, Makkah: Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi, Abdurrahman Mochammad Fachir memantau bus salawat yang akan menghantar jemaah Indonesia ke Masjidil Haram, Jumat (12/9/2014) waktu setempat. Jemaah calon haji diminta tertib memanfaatkan fasilitas tersebut.
''Bus kita cukup bagus, tidak kalah dengan bus yang dipakai negara lain,'' kata Abdurrahman yang didampingi Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Darmakirti Syailendra, dan Kepala PPIH Daker Makkah, Endang Jumali.
Abdurrahman naik bus shalawat Rawaheel jurusan Al-Ghaza - Bakhutmah/Nakassah dan berhenti di Terminal 4. Bus salawat 'Rawaheel' yang digunakan jamaah Indonesia dari terminal Al-Gaza berwarna hijau sama dengan yang dinaiki oleh jamaah Turki.
Bus salawat yang sudah beroperasi sebanyak 34 dari 145 unit di luar terowongan. Sedangkan seluruh bus salawat untuk jamaah haji Indonesia yang bersiaga di dalam terowongan sekitar 45 unit.
Di terminal Al- Ghaza, banyak bus salawat milik perusahaan Rawaheel yang disewa oleh negara lain. Nah, untuk memudahkan penumpang Indonesia, bagian kaca depan bus diberi stiker dengan bendera merah putih dan warna serta angka yang membedakan jurusan satu dengan jurusan lainnya.
Bus salawat yang digunakan jamaah haji Indonesia untuk ke Masjidil Haram, baik bus Rawaheel maupun Saptco, masih bagus kondisinya. Karena bus tersebut rata-rata masih baru dan paling lama buatan tahun 2008. Di samping itu, bus salawat juga diperlengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan pemecah kaca. Hal itu untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran. (mch2014)
medcom.id, Makkah: Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi, Abdurrahman Mochammad Fachir memantau bus salawat yang akan menghantar jemaah Indonesia ke Masjidil Haram, Jumat (12/9/2014) waktu setempat. Jemaah calon haji diminta tertib memanfaatkan fasilitas tersebut.
''Bus kita cukup bagus, tidak kalah dengan bus yang dipakai negara lain,'' kata Abdurrahman yang didampingi Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Darmakirti Syailendra, dan Kepala PPIH Daker Makkah, Endang Jumali.
Abdurrahman naik bus shalawat Rawaheel jurusan Al-Ghaza - Bakhutmah/Nakassah dan berhenti di Terminal 4. Bus salawat 'Rawaheel' yang digunakan jamaah Indonesia dari terminal Al-Gaza berwarna hijau sama dengan yang dinaiki oleh jamaah Turki.
Bus salawat yang sudah beroperasi sebanyak 34 dari 145 unit di luar terowongan. Sedangkan seluruh bus salawat untuk jamaah haji Indonesia yang bersiaga di dalam terowongan sekitar 45 unit.
Di terminal Al- Ghaza, banyak bus salawat milik perusahaan Rawaheel yang disewa oleh negara lain. Nah, untuk memudahkan penumpang Indonesia, bagian kaca depan bus diberi stiker dengan bendera merah putih dan warna serta angka yang membedakan jurusan satu dengan jurusan lainnya.
Bus salawat yang digunakan jamaah haji Indonesia untuk ke Masjidil Haram, baik bus Rawaheel maupun Saptco, masih bagus kondisinya. Karena bus tersebut rata-rata masih baru dan paling lama buatan tahun 2008. Di samping itu, bus salawat juga diperlengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan pemecah kaca. Hal itu untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran. (mch2014)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)