medcom.id, Jeddah: Jumlah jamaah haji Indonesia pascapuncak ibadah haji di Armina terus bertambah. Sampai fase pemulangan jamaah haji gelombang pertama ini, jumlah jamaah haji meninggal sudah mencapai 192 jamaah.
Menurut Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu, Rabu (15/10) pukul 00.30 WAS, tercatat sebanyak 192 jamaah, dengan rincian jumlah sesuai embarkasi yaitu Embarkasi Batam (BTH) 12 jamaah, Embarkasi Medan (MES) 11 jamaah, Embarkasi Padang (PDG) 7 jamaah, Embarkasi Banda Aceh (BTJ) 5 jamaah, Embarkasi Palembang (PLM) 7 jamaah.
Embarkasi Pondok Gede (JKG) 14 jamaah, Embarkasi Bekasi (JKS) 32 jamaah, Embarkasi Solo (SOC) 35 jamaah, Embarkasi Surabaya (SUB) 38 jamaah, Embarkasi Banjarmasin (BDJ) 2 jamaah, Embarkasi Balikpapan (BPN), Embarkasi Makassar (UPG) 10 jamaah, Embarkasi Lombok (LOP) 4 orang, dan Jamaah haji khusus sebanyak 12 jamaah.
Sedangkan jumlah jamaah sakit sebanyak 225 jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dengan rincian; RSAS Jeddah 1 jamaah, BPHI Jeddah 1 jamaah, RSAS Madinah 3 orang, BPHI Madinah 1 orang, RSAS Makkah 63 jamaah dan yang dirawat di BPHI Makkah sebanyak 156 jamaah.
Jamaah sakit bisa dipulangkan ke Indonesia bersama kelompok terbangnya kalau memang sudah benar-benar sembuh, sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah dr Lucky Tjahjono di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Jeddah.
Menurut Lucky, Balai Pengobatan Haji Indonesia Jeddah sekadar dijadikan transit sebelum jamaah haji pulang ke Tanah Air.
"BPHI Jeddah bertugas mengecek kondisi pasien untuk meyakinkan apakah yang bersangkutan bisa terbang dan ikut dalam kloternya atau tidak," lanjut Lucky.
Proses pemulihan pasien di BPHI Jeddah, kata dia, biasanya antara 12 jam sampai 24 jam karena sebelumnya dari Makkah atau Madinah sudah dicek dokter yang bertugas di sana. Namun untuk menentukan apakah selama dalam penerbangan jamaah harus tiduran atau duduk diputuskan oleh tim medis di BPHI Jeddah. (mch2014)
medcom.id, Jeddah: Jumlah jamaah haji Indonesia pascapuncak ibadah haji di Armina terus bertambah. Sampai fase pemulangan jamaah haji gelombang pertama ini, jumlah jamaah haji meninggal sudah mencapai 192 jamaah.
Menurut Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu, Rabu (15/10) pukul 00.30 WAS, tercatat sebanyak 192 jamaah, dengan rincian jumlah sesuai embarkasi yaitu Embarkasi Batam (BTH) 12 jamaah, Embarkasi Medan (MES) 11 jamaah, Embarkasi Padang (PDG) 7 jamaah, Embarkasi Banda Aceh (BTJ) 5 jamaah, Embarkasi Palembang (PLM) 7 jamaah.
Embarkasi Pondok Gede (JKG) 14 jamaah, Embarkasi Bekasi (JKS) 32 jamaah, Embarkasi Solo (SOC) 35 jamaah, Embarkasi Surabaya (SUB) 38 jamaah, Embarkasi Banjarmasin (BDJ) 2 jamaah, Embarkasi Balikpapan (BPN), Embarkasi Makassar (UPG) 10 jamaah, Embarkasi Lombok (LOP) 4 orang, dan Jamaah haji khusus sebanyak 12 jamaah.
Sedangkan jumlah jamaah sakit sebanyak 225 jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dengan rincian; RSAS Jeddah 1 jamaah, BPHI Jeddah 1 jamaah, RSAS Madinah 3 orang, BPHI Madinah 1 orang, RSAS Makkah 63 jamaah dan yang dirawat di BPHI Makkah sebanyak 156 jamaah.
Jamaah sakit bisa dipulangkan ke Indonesia bersama kelompok terbangnya kalau memang sudah benar-benar sembuh, sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah dr Lucky Tjahjono di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Jeddah.
Menurut Lucky, Balai Pengobatan Haji Indonesia Jeddah sekadar dijadikan transit sebelum jamaah haji pulang ke Tanah Air.
"BPHI Jeddah bertugas mengecek kondisi pasien untuk meyakinkan apakah yang bersangkutan bisa terbang dan ikut dalam kloternya atau tidak," lanjut Lucky.
Proses pemulihan pasien di BPHI Jeddah, kata dia, biasanya antara 12 jam sampai 24 jam karena sebelumnya dari Makkah atau Madinah sudah dicek dokter yang bertugas di sana. Namun untuk menentukan apakah selama dalam penerbangan jamaah harus tiduran atau duduk diputuskan oleh tim medis di BPHI Jeddah. (mch2014)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)