medcom.id, Yogyakarta: Seorang haji dari Pogung Selatan, Sleman, meninggal di Tanah Suci, pada Minggu 11 September. Djumirah Karto Temon, 81, wafat usai salat Tahajut.
Almarhumah merupakan calon haji tertua dari Sleman kloter 24. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Wilayah Sleman Silvia Roseti mengatakan, kepala kloter baru mengetahui wanita lanjut usia itu wafat saat hendak membangunkan untuk salat Subuh.
"Beliau habis salat Tahajut nampak tertidur. Lalu saat akan dibangunkan untuk salat Subuh sudah tidak bernyawa," kata Silvia Roseti melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Senin (12/9/2016).
Petugas kesehatan yang memeriksa jenazah Djumirah tak menemukan ada gejala penyakit serangan jantung atau penyakit berat lainnya. "Sebelum berangkat kondisinya sehat, masih lincah dan tak ada riwayat penyakit berat. Mungkin memang sudah waktunya," kata dia.
Jenazah Djumirah sudah dimakamkan di Mekkah, pada Minggu siang. Rencananya, pihak Kemenag Kanwil Sleman akan menyampaikan kabar duka ke keluarga almarhumah esok pagi.
Pihak Kemenag Kanwil Sleman akan membantu ahli waris untuk mendapat santunan asuransi kematian sebesar Rp18 juta.
"Proses pertamanya kami menunggu sertifikat kematian dari Arab. Lalu ahli waris yang mengurus sendiri santunan kematian. Kami hanya membantu saja," imbuh dia.
Saat ini, ada 990 haji asal Sleman yang masih berada di Mekkah. Mereka dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 27-29 September 2016.
medcom.id, Yogyakarta: Seorang haji dari Pogung Selatan, Sleman, meninggal di Tanah Suci, pada Minggu 11 September. Djumirah Karto Temon, 81, wafat usai salat Tahajut.
Almarhumah merupakan calon haji tertua dari Sleman kloter 24. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Wilayah Sleman Silvia Roseti mengatakan, kepala kloter baru mengetahui wanita lanjut usia itu wafat saat hendak membangunkan untuk salat Subuh.
"Beliau habis salat Tahajut nampak tertidur. Lalu saat akan dibangunkan untuk salat Subuh sudah tidak bernyawa," kata Silvia Roseti melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Senin (12/9/2016).
Petugas kesehatan yang memeriksa jenazah Djumirah tak menemukan ada gejala penyakit serangan jantung atau penyakit berat lainnya. "Sebelum berangkat kondisinya sehat, masih lincah dan tak ada riwayat penyakit berat. Mungkin memang sudah waktunya," kata dia.
Jenazah Djumirah sudah dimakamkan di Mekkah, pada Minggu siang. Rencananya, pihak Kemenag Kanwil Sleman akan menyampaikan kabar duka ke keluarga almarhumah esok pagi.
Pihak Kemenag Kanwil Sleman akan membantu ahli waris untuk mendapat santunan asuransi kematian sebesar Rp18 juta.
"Proses pertamanya kami menunggu sertifikat kematian dari Arab. Lalu ahli waris yang mengurus sendiri santunan kematian. Kami hanya membantu saja," imbuh dia.
Saat ini, ada 990 haji asal Sleman yang masih berada di Mekkah. Mereka dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 27-29 September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)