Bojonegoro: Jika biasanya sate berbahan dasar ayam atau kambing, sebuah kedai di Bojonegoro justru menyajikan sate jamur tiram. Selain lezat, sate ini juga dapat menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Menu sate jamur tiram menjadi primadona di sebuah kedai di kawasan wisata Kampoeng Drenges, Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sate ini sangat spesial karena jamur tiram yang digunakan menjadi bahan dasar dibudidayakan secara organik.
Uniknya, di kedai sederhana ini pembeli bisa memilih dan memetik sendiri jamur yang nantinya akan dijadikan sate. Sesuai dengan keinginan masing-masing.
"Pengunjung ramai. Jamurnya juga habis, gak sampai menumpuk, alhamdulillah. Pengunjung (datang) dari dalam dan luar kota juga sudah banyak," ujar pengelola wisata Rico Agus Riswanda dalam tayangan Newsline, Jumat, 4 Februari 2022.
Selain cita rasa sate yang lezat, kedai juga menyuguhkan panorama alam kawasan wisata Kampoeng Drenges yang masih asri. Hal itu membuat pengunjung betah berlama-lama di lokasi tersebut. Harga yang ditawarkan pun relatif murah.
"Enak ternyata, daripada sate-sate ayam atau kambing. (Harganya) murah meriah, cuma Rp10.000 dapat 10 tusuk," kata Samuel, salah seorang penikmat sate jamur tiram.
Pemilik mengatakan, kedai sate jamur tiram telah dibuka sejak tahun 2018. Berawal dari coba-coba, ternyata sate jamur ini malah mendapat respon baik khususnya dari pecinta kuliner berbahan jamur. (Fatha Annisa)
Bojonegoro: Jika biasanya sate berbahan dasar ayam atau kambing, sebuah kedai di Bojonegoro justru menyajikan sate jamur tiram. Selain lezat, sate ini juga dapat menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Menu sate jamur tiram menjadi primadona di sebuah kedai di kawasan wisata Kampoeng Drenges, Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sate ini sangat spesial karena jamur tiram yang digunakan menjadi bahan dasar dibudidayakan secara organik.
Uniknya, di kedai sederhana ini pembeli bisa memilih dan memetik sendiri jamur yang nantinya akan dijadikan sate. Sesuai dengan keinginan masing-masing.
"Pengunjung ramai. Jamurnya juga habis, gak sampai menumpuk, alhamdulillah. Pengunjung (datang) dari dalam dan luar kota juga sudah banyak," ujar pengelola wisata Rico Agus Riswanda dalam tayangan Newsline, Jumat, 4 Februari 2022.
Selain cita rasa sate yang lezat, kedai juga menyuguhkan panorama alam kawasan wisata Kampoeng Drenges yang masih asri. Hal itu membuat pengunjung betah berlama-lama di lokasi tersebut. Harga yang ditawarkan pun relatif murah.
"Enak ternyata, daripada sate-sate ayam atau kambing. (Harganya) murah meriah, cuma Rp10.000 dapat 10 tusuk," kata Samuel, salah seorang penikmat sate jamur tiram.
Pemilik mengatakan, kedai sate jamur tiram telah dibuka sejak tahun 2018. Berawal dari coba-coba, ternyata sate jamur ini malah mendapat respon baik khususnya dari pecinta kuliner berbahan jamur. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)