Malang: Seluruh tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, diminta untuk bersiaga terhadap penyebaran virus cacar monyet. Upaya itu dilakukan setelah satu kasus konfirmasi cacar monyet ditemukan di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan seluruh nakes di Kota Malang diminta untuk memahami cacar monyet. Terutama saat mendeteksi gejala pada pasien.
"Prinsipnya satu, nakes harus tahu apa itu cacar monyet, kemudian harus bisa mendeteksi gejala cacar monyet. Sehingga di faskes (fasilitas kesehatan) bisa menetapkan (kriteria)," kata Husnul, Selasa, 23 Agustus 2022.
Husnul menerangkan ada empat kriteria yang digunakan oleh faskes saat menetapkan seorang pasien ketika terindikasi virus cacar monyet, yakni konfirmasi, probable, suspek dan discharge.
"Paling tidak faskes di kota atau kabupaten bisa menentukan ini suspek atau tidak berdasarkan satu, gejala, kedua ada riwayat perjalanan," ujarnya.
Baca: Warga Solo Diimbau Segara ke Faskes Jika Bergejala Mirip Cacar Monyet
Husnul mencontohkan satu kasus konfirmasi cacar monyet di DKI Jakarta. Pada kasus itu, pasien dilaporkan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Kemarin disampaikan bisa isoman karena ini sifatnya self limiting deases. Artinya penyakit yang bisa sembuh sendiri, asalkan tidak ada komorbid dan tidak ada infeksi lain sesuai masa inkubasinya 21 hingga 28 hari," ungkapnya.
Sejauh ini, Kota Malang dilaporkan nihil temuan kasus cacar monyet. Meski begitu, Dinkes Kota Malang tetap bersiaga melalui seluruh faskes yang ada.
“Kita memberikan edukasi ke masyarakat karena cacar monyet itu gejalanya hampir sama dengan cacar biasa cuma ada tanda yang bisa mengarah ke cacar monyet," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, satu kasus konfirmasi cacar monyet telah ditemukan di Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syaril mengatakan, virus cacar monyet itu menginfeksi seorang laki-laki warga negara Indonesia (WNI) berusia 27 tahun yang tinggal di DKI Jakarta.
"Jadi pasien ini terkonfirmasi positif setelah melakukan kontak langsung dari negara tempat dia bepergian kemarin. Pasien ini baru pulang dari salah satu negara dari 89 negara yang sudah memiliki kasus cacar monyet tapi kami tidak akan sebutkan negaranya," kata Syahril dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Malang: Seluruh tenaga kesehatan
(nakes) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, diminta untuk bersiaga terhadap penyebaran virus
cacar monyet. Upaya itu dilakukan setelah satu kasus konfirmasi cacar monyet ditemukan di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan seluruh nakes di Kota Malang diminta untuk memahami cacar monyet. Terutama saat mendeteksi gejala pada pasien.
"Prinsipnya satu, nakes harus tahu apa itu cacar monyet, kemudian harus bisa mendeteksi gejala cacar monyet. Sehingga di faskes (fasilitas kesehatan) bisa menetapkan (kriteria)," kata Husnul, Selasa, 23 Agustus 2022.
Husnul menerangkan ada empat kriteria yang digunakan oleh faskes saat menetapkan seorang pasien ketika terindikasi virus cacar monyet, yakni konfirmasi,
probable, suspek dan
discharge.
"Paling tidak faskes di kota atau kabupaten bisa menentukan ini suspek atau tidak berdasarkan satu, gejala, kedua ada riwayat perjalanan," ujarnya.
Baca:
Warga Solo Diimbau Segara ke Faskes Jika Bergejala Mirip Cacar Monyet
Husnul mencontohkan satu kasus konfirmasi cacar monyet di DKI Jakarta. Pada kasus itu, pasien dilaporkan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Kemarin disampaikan bisa isoman karena ini sifatnya
self limiting deases. Artinya penyakit yang bisa sembuh sendiri, asalkan tidak ada komorbid dan tidak ada infeksi lain sesuai masa inkubasinya 21 hingga 28 hari," ungkapnya.
Sejauh ini, Kota Malang dilaporkan nihil temuan kasus cacar monyet. Meski begitu, Dinkes Kota Malang tetap bersiaga melalui seluruh faskes yang ada.
“Kita memberikan edukasi ke masyarakat karena cacar monyet itu gejalanya hampir sama dengan cacar biasa cuma ada tanda yang bisa mengarah ke cacar monyet," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, satu kasus konfirmasi cacar monyet telah ditemukan di Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syaril mengatakan, virus cacar monyet itu menginfeksi seorang laki-laki warga negara Indonesia (WNI) berusia 27 tahun yang tinggal di DKI Jakarta.
"Jadi pasien ini terkonfirmasi positif setelah melakukan kontak langsung dari negara tempat dia bepergian kemarin. Pasien ini baru pulang dari salah satu negara dari 89 negara yang sudah memiliki kasus cacar monyet tapi kami tidak akan sebutkan negaranya," kata Syahril dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)