Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, usai diguncang gempa besar dan merusak berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022, semakin lemah.
Namun, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat, terutama yang terdampak gempa, untuk mewaspadai ancaman bencana alam lain seiring menjelang puncak musim hujan pada Desember mendatang.
"Potensi hujan semakin meningkat curah hujannya. Puncak musim hujan sampai Desember bahkan berlanjut sampai Januari. Dikhawatirkan terjadi longsor dan banjir bandang," ucapnya, Kamis, 24 November 2022.
Dwikorita mengimbau masyarakat terdampak gempa yang mengungsi atau mendirikan tenda darurat tidak terlalu dekat dengan bantaran sungai atau lereng gunung.
"Jangan teralu dekat karena kalau terguyur hujan bisa longsor dan saat terkena getaran dapat runtuh," ucapnya.
Dwikorita mengaku masih melihat ada tenda-tenda darurat dibangun dekat dengan bantaran sungai, lembah sungai, hingga lereng gunung. Dia memperingatkan ancaman bahaya yang bisa terjadi.
"Pendirian tenda darurat semakin arah lapang semakin aman," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan
intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, usai diguncang gempa besar dan merusak berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022, semakin lemah.
Namun, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat, terutama yang terdampak gempa, untuk mewaspadai ancaman bencana alam lain seiring menjelang puncak musim hujan pada Desember mendatang.
"Potensi hujan semakin meningkat curah hujannya. Puncak musim hujan sampai Desember bahkan berlanjut sampai Januari. Dikhawatirkan terjadi
longsor dan banjir bandang," ucapnya, Kamis, 24 November 2022.
Dwikorita mengimbau masyarakat terdampak gempa yang mengungsi atau mendirikan tenda darurat tidak terlalu dekat dengan bantaran sungai atau lereng gunung.
"Jangan teralu dekat karena kalau terguyur hujan bisa longsor dan saat terkena getaran dapat runtuh," ucapnya.
Dwikorita mengaku masih melihat ada tenda-tenda darurat dibangun dekat dengan bantaran sungai, lembah sungai,
hingga lereng gunung. Dia memperingatkan ancaman bahaya yang bisa terjadi.
"Pendirian tenda darurat semakin arah lapang semakin aman," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)