"Tentu saja saya kampanyekan juga agar anak-anak muda itu menyiapkan masa depannya dengan baik dan kita sedang membuat gerakan Jo Kawin Bocah, agar pernikahan dini anak ini juga bisa kita kurangi," kata Ganjar di Solo, Senin, 31 Oktober 2022.
Ganjar menerangkan pihaknya menyiapkan generasi emas melalui langkah-langkah edukasi dan ruang kreatif di kampanye Jo Kawin Bocah. Dia mengingatkan pentingnya pendidikan tinggi kepada pelajar, khususnya sebelum usia matang menikah.
"Negara memberikan aset pendidikan bagus sampai dengan beasiswa, bahkan sampai S3, bahkan di seluruh dunia. Seperti LPDP itu ya," jelas Ganjar.
Baca: Viral, Bocah 4 Tahun Asal Bangkalan Gelar Tunangan |
Menurut Ganjar, merdeka belajar bisa menjadi salah satu indikator dalam mencegah pernikahan dini. Dengan merdeka belajar, Ganjar berkomitmen terus menyediakan ruang bagi pelajar untuk terus berkembang.
"Seluruh potensi paling banyak bisa dikeluarkan, sehingga ruang-ruang ini bisa kita pakai sebagai ruang apresiasi kepada mereka," kata Ganjar.
Ganjar mengajak para pelajar untuk menjadi juru kampanye Jo Kawin Bocah di lingkungannya masing-masing. Dia berharap pernikahan dini bisa dicegah dan anak muda semakin antusias dalam belajar.
"Anak-anak muda ini kita ajak untuk mereka menjadi jurkam (juru kampanye) juga di kelompoknya sendiri. Biasanya kalau antusiasnya sama, kemudian sekolahnya sama, mereka akan punya rasa psikologis yang sama juga, sehingga komunikasinya lebih bagus," papar Ganjar.
Baca: Ganjar Dinilai Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia |
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengajak anak muda mencintai kebudayaan bangsa seiring dengan upaya mencapai cita-cita. Dia berpesan kepada para guru untuk mendampingi para siswa dalam mengghadapi gangguan seperti narkoba, terorisme, dan lainnya.
"Tapi tidak hanya pada pelajar, gurumya pun kita titip agar mereka bisa menyaring, jangan ikut terlibat," kata Ganjar.
Sebagai informasi, gerakan Jo Kawin Bocah berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil akibat pernikahan dini di Jateng. Pada 2017, jumlah kasus kematian ibu sebanyak 475 kasus. Angka ini menurun dibandingkan 2016 yang mencapai 602 kasus. Angka tersebut terus turun menjadi 421 kasus pada 2018. Kemudian pada 2019, kasusnya kembali menurun menjadi 416.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id