Kopda Muslimin Meninggal, Begini Kelanjutan Kasus Penembakan Istrinya
Patrick Pinaria • 29 Juli 2022 15:40
Jakarta: Kopda Muslimin meninggal dunia pada Kamis, 28 Juli 2022. Pria yang menjadi otak dari penembakan istrinya, Rina Wulandari itu tewas di rumah orang tuanya.
Kabar meninggalnya Kopda Muslimin lantas menimbulkan pertanyaan. Terutama mengenai kasus penembakan istrinya yang dirancangkan dirinya sendiri.
Komandan Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi pun mencoba angkat bicara mengenai kelanjutan kasus Kopda M ini. Ia mengatakan kasus masih berada di ranah peradilan umum.
Baca: Jadi Dalang Pembunuhan Istrinya, Kopda Muslimin Kini Ditemukan Tak Bernyawa
"Belum ada pelimpahan, meski pengakuan saksi-saksi mengarah ke Kopda Muslimin," kata Rinoso di Semarang dikutip dari Antara, Kamis, 28 Juli 2022.
Menurut Rinoso, penyidikan kasus penembakan masih berada di ranah Polri. Sedangkan mengenai kronologis kematian Kopda M masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Barang bukti dan saksi masih akan diperiksa, tentunya membutuhkan waktu," lanjutnya.
Meninggal karena keracunan
Rinoso juga mengatakan Kopda Muslimin meninggal dunia akibat keracunan. Hal itu berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah.
"Dari hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," tutur Rinoso.
Meski demikian, masih dibutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya. Pemeriksaan lanjutan itu membutuhkan waktu sekitar dua hingga empat pekan.
Dimakamkan di Kendal
Jenazah Kopda Muslimin, otak penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari, akan dimakamkan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jenazah almarhum dipulangkan usai menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
"Dibawa ke Kendal untuk dimakamkan. Tadi disaksikan oleh adiknya," kata Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Letkol Bambang Hermanto, di Semarang, Kamis, 28 Juli 2022.
Bambang menjelaskan almarhum tidak akan dimakamkan secara militer. Ia menjelaskan hal tersebut akibat almarhum melakukan pelanggaran sehingga hak untuk dimakamkan secara militer dicabut.
Kasus Kopda Muslimin
Sebelumnya, Rina ditembak pembunuh bayaran di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang, pada 18 Juli 2022. Kopda Muslimin yang merupakan suaminya diketahui sebagai otak dari penembakan tersebut.
Kini, empat anggota kelompok pembunuh bayaran Kopda M sudah ditangkap. Sedangkan Kopda M langsung melarikan diri sejak peristiwa penembakan dan menjadi buronan polisi.
Kopda Muslimin kemudian ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya. Ia tewas di kamar ayahnya yang bernama Mustaqim. Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tuanya pada Kamis pagi dan sempat meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.
Jakarta:
Kopda Muslimin meninggal dunia pada Kamis, 28 Juli 2022. Pria yang menjadi otak dari
penembakan istrinya, Rina Wulandari itu tewas di rumah orang tuanya.
Kabar meninggalnya Kopda Muslimin lantas menimbulkan pertanyaan. Terutama mengenai kasus penembakan istrinya yang dirancangkan dirinya sendiri.
Komandan Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi pun mencoba angkat bicara mengenai kelanjutan kasus Kopda M ini. Ia mengatakan kasus masih berada di ranah peradilan umum.
Baca:
Jadi Dalang Pembunuhan Istrinya, Kopda Muslimin Kini Ditemukan Tak Bernyawa
"Belum ada pelimpahan, meski pengakuan saksi-saksi mengarah ke Kopda Muslimin," kata Rinoso di Semarang dikutip dari
Antara, Kamis, 28 Juli 2022.
Menurut Rinoso, penyidikan kasus penembakan masih berada di ranah Polri. Sedangkan mengenai kronologis kematian Kopda M masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Barang bukti dan saksi masih akan diperiksa, tentunya membutuhkan waktu," lanjutnya.