Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan tetap mempertahankan Satgas Covid-19 yang ada di sekolah-sekolah meski kebijakan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut. Hal ini mempertimbangkan mobilitas di sekolah yang tinggi.
"Status pandemi kami belum beralih ke endemi sehingga kewaspadaan tetap diperlukan," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dihubungi, Jumat, 6 Januari 2023.
Suhirman mengatakan sekolah-sekolah SMA/K di bawah naungannya akan memaksimalkan peran guru bimbingan dan konseling (BK) dalam upaya pencegahan covid-19. Salah satu yang dijalankan dengan menjalankan protokol kesehatan.
"Menggunakan masker tetap wajib dilakukan sebagai upaya mencegah (penularan covid-19)," ujarnya.
Selain itu, lanjut Suhirman, menjaga jarak tidak lagi diberlakukan. Namun, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan masih menjadi keharusan di sekolah.
"Sekarang kan kerumunan yang diperbolehkan tapi kalau untuk pencegahan dengan pakai masker dan mencuci di sekolah masih," kata dia.
Ia menambahkan vaksinasi bagi siswa-siswa akan digalakkan agar menjangkau lebih luas, khususnya booster. Ia mengatakan vaksinasi booster untuk pelajar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
"Belum semua siswa dapat vaksin booster, paling baru 30 persen. Ke depan akan segera diberikan oleh Dinkes," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan tetap mempertahankan
Satgas Covid-19 yang ada di sekolah-sekolah meski kebijakan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut. Hal ini mempertimbangkan mobilitas di sekolah yang tinggi.
"Status pandemi kami belum beralih ke endemi sehingga kewaspadaan tetap diperlukan," kata Wakil Kepala
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dihubungi, Jumat, 6 Januari 2023.
Suhirman mengatakan sekolah-sekolah SMA/K di bawah naungannya akan memaksimalkan peran guru bimbingan dan konseling (BK) dalam upaya
pencegahan covid-19. Salah satu yang dijalankan dengan menjalankan protokol kesehatan.
"Menggunakan masker tetap wajib dilakukan sebagai upaya mencegah (penularan covid-19)," ujarnya.
Selain itu, lanjut Suhirman, menjaga jarak tidak lagi diberlakukan. Namun, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan masih menjadi keharusan di sekolah.
"Sekarang kan kerumunan yang diperbolehkan tapi kalau untuk pencegahan dengan pakai masker dan mencuci di sekolah masih," kata dia.
Ia menambahkan vaksinasi bagi siswa-siswa akan digalakkan agar menjangkau lebih luas, khususnya booster. Ia mengatakan vaksinasi booster untuk pelajar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
"Belum semua siswa dapat vaksin booster, paling baru 30 persen. Ke depan akan segera diberikan oleh Dinkes," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
