Sleman: Pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Sofia Gudono menjadi momen positif bagi keberlangsungan budaya. Budayawan Butet Kartaredjasa meminta perkawinan budaya Yogyakarta dengan Solo itu harus jadi momen menghentikan pertikaian antarbudaya.
"Ini satu inspirasi untuk kita menghentikan konflik-konflik antarentis. Sunda Padjadjaran dengan Jawa, Jogja (dengan) Solo, Madura dengan Dayak. Ini suatu inspirasi," kata Butet di depan Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022.
Pernikahan Kaesang-Erina dilaksanakan dengan menggunakan adat Yogyakarta maupun Solo. Acara akad nikah menggunakan adat Yogyakarta, termasuk hiburan dan semua prosesi. Sementara ngunduh mantu dan resepsi menggunakan adat Solo, Jawa Tengah.
"Kita menuju Indonesia yang majemuk. Penuh toleransi. Hentikan seluruh problem-problem masa lalu yang bertegangan. Gak ada lagi ketegangan-ketengangan," jelasnya.
Sementara Maestro seni lukis Nasirun memiliki pandangan serupa. ia juga menyoroti masih adanya ketidakharmonisan budaya Yogyakarta dengan Solo.
"Indonesia punya warisan politik kultural. Di era yang global saya kira (pernikahan Kaesang-Erina) menjadi momen bersatu Yogyakarta dengan Solo," ungkap Nasirun.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menambahkan pihaknya turut bahagia atas pernikahan kedua mempelai. Ia menilai pernikahan dengan budaya Yogyakarta dan Solo di lokasi berbeda memiliki makna positif.
"Pernikahannya sangat banyak nuansa-nuansa budaya Jawa. Orang juga jadi semakin mengenal. Saya kira ini jadi salah satu upaya untuk mencintai budaya kita," ungkap Ova.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Sleman:
Pernikahan putra bungsu
Presiden Jokowi,
Kaesang Pangarep, dengan Erina Sofia Gudono menjadi momen positif bagi keberlangsungan budaya. Budayawan Butet Kartaredjasa meminta perkawinan budaya Yogyakarta dengan Solo itu harus jadi momen menghentikan pertikaian antarbudaya.
"Ini satu inspirasi untuk kita menghentikan konflik-konflik antarentis. Sunda Padjadjaran dengan Jawa, Jogja (dengan) Solo, Madura dengan Dayak. Ini suatu inspirasi," kata Butet di depan Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022.
Pernikahan Kaesang-Erina dilaksanakan dengan menggunakan adat Yogyakarta maupun Solo. Acara akad nikah menggunakan adat Yogyakarta, termasuk hiburan dan semua prosesi. Sementara ngunduh mantu dan resepsi menggunakan adat Solo, Jawa Tengah.
"Kita menuju Indonesia yang majemuk. Penuh toleransi. Hentikan seluruh problem-problem masa lalu yang bertegangan. Gak ada lagi ketegangan-ketengangan," jelasnya.
Sementara Maestro seni lukis Nasirun memiliki pandangan serupa. ia juga menyoroti masih adanya ketidakharmonisan budaya Yogyakarta dengan Solo.
"Indonesia punya warisan politik kultural. Di era yang global saya kira (pernikahan Kaesang-Erina) menjadi momen bersatu Yogyakarta dengan Solo," ungkap Nasirun.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menambahkan pihaknya turut bahagia atas pernikahan kedua mempelai. Ia menilai pernikahan dengan budaya Yogyakarta dan Solo di lokasi berbeda memiliki makna positif.
"Pernikahannya sangat banyak nuansa-nuansa budaya Jawa. Orang juga jadi semakin mengenal. Saya kira ini jadi salah satu upaya untuk mencintai budaya kita," ungkap Ova.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)