Makassar: Setelah buron selama beberapa hari, tiga anak didik pemasyarakatan (andikpas) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II (Dua) Maros, Sulawesi Selatan, akhirnya diringkus petugas. Ketiganya bersembunyi di wilayah Kabupaten Barru dan Kota Makassar.
Di hadapan petugas, napi anak ini mengaku terpaksa melarikan diri lantaran ingin bertemu dengan orang tua. Saat ini ketiganya telah kembali mendekam di balik tahanan jeruji besi.
Tiga andikpas kabur pada Minggu, 11 Desember 2022, dengan cara memanjat tembok berkawat Blok LP setinggi 4 meter saat kondisi petugas dalam keadaan lengah. Ketiga napi anak itu berinisial YA, 17, AS, 18, dan SS, 17.
Keberhasilan penangkapan itu setelah petugas menerima informasi dari warga terkait ada anak yang mirip dengan ciri ciri tahanan kabur. Petugas lalu melakukan penelusuran dan mengamankan andikpas.
Ada yang bersembunyi di rumah kontrakan dan ada yang ditemukan di hutan. Di hadapan para petugas, ketiga napi anak mengaku terpaksa kabur karena ingin pulang ke kampung halaman bertemu orang tua di Kabupaten Barru dan Luwu, Sulawesi Selatan.
Namun karena tidak memiliki biaya, mereka bersembunyi di rumah kerabat. Salah satu narapidana yakni YA merupakan napi kasus pelecehan seksual dengan masa pembinaan 2 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar: Setelah buron selama beberapa hari, tiga anak didik pemasyarakatan (andikpas) Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II (Dua) Maros, Sulawesi Selatan, akhirnya diringkus petugas. Ketiganya bersembunyi di wilayah Kabupaten Barru dan Kota Makassar.
Di hadapan petugas, napi anak ini mengaku terpaksa melarikan diri lantaran ingin bertemu dengan orang tua. Saat ini ketiganya telah kembali mendekam di balik tahanan jeruji besi.
Tiga andikpas kabur pada Minggu, 11 Desember 2022, dengan cara memanjat tembok berkawat Blok LP setinggi 4 meter saat kondisi petugas dalam keadaan lengah.
Ketiga napi anak itu berinisial YA, 17, AS, 18, dan SS, 17.
Keberhasilan penangkapan itu setelah petugas menerima informasi dari warga terkait ada anak yang mirip dengan ciri ciri tahanan kabur. Petugas lalu melakukan penelusuran dan mengamankan andikpas.
Ada yang bersembunyi di rumah kontrakan dan ada yang ditemukan di hutan. Di hadapan para petugas, ketiga napi anak mengaku terpaksa kabur karena
ingin pulang ke kampung halaman bertemu orang tua di Kabupaten Barru dan Luwu, Sulawesi Selatan.
Namun karena tidak memiliki biaya, mereka bersembunyi di rumah kerabat. Salah satu narapidana yakni YA merupakan napi kasus pelecehan seksual dengan masa pembinaan 2 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
