Thomas Aquino Vinsensius mengambdikan hidupnya untuk membersihkan Labuan Bajo dari sampah plastik -- MTVN/Silvester Elvis Yunani
Thomas Aquino Vinsensius mengambdikan hidupnya untuk membersihkan Labuan Bajo dari sampah plastik -- MTVN/Silvester Elvis Yunani

Hari Bumi

Semangat Menyelamatkan Labuan Bajo dari Kepungan Sampah Plastik

Silvester Elvis Yunani • 22 April 2017 14:42
medcom.id, Labuan Bajo: Penetapan Taman Nasional Komodo sebagai New Wonders of Nature mengantarkan Labuan Bajo mendunia. Apalagi, ketika Presiden Joko Widodo menetapkan Taman Komodo sebagai satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Kunjungan wisatawan di ujung barat Flores ini terus meningkat.
 
Serbuan wisatawan di Taman Nasional Komodo bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, roda perekonomian masyarakat setempat menjadi bergerak. Di sisi lain, sampah plastik mulai bertebaran akibat kesadaran wisatawan menjaga kebersihan masih kurang.
 
Sampah tidak hanya mengotori daratan, bahkan sampah banyak mengambang di laut. Citra Labuan Bajo sebagai kota pariwisata mulai tercoreng.

Semangat Menyelamatkan Labuan Bajo dari Kepungan Sampah Plastik
Sampah yang mengotori daratan dan lautan Labuan Bajo -- MTVN/Silvester Elvis Yunani
 
Thomas Aquino Vinsensius, warga Labuan Bajo, akhirnya bergerak. Pada 2014, ia pun mengabdikan hidupnya untuk menyelamatkan Labuan Bajo dari kepungan sampah plastik.
 
"Saya terdorong mengatasi timbunan sampah plastik di Labuan Bajo karena rasa prihatin terhadap kondisi lingkungan. SAya tidak bekerja sendiri, ada beberapa teman yang membantu. Kita memulai dengan segala keterbatasan," kata pria yang akrab disapa Om Tos ini di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 22 April 2017.
 
Upaya Om Tos sudah diganjar dengan berbagai penghargaan atas upayanya menyelamatkan Labuan Bajo dari sampah plastik. Sederet penghargaan tidak membuatnya puas dan berhenti menjaga lingkungan dari sampah.
 
Sebagai bentuk komitmennya mengatasi sampah plastik, pria 41 tahun ini mendirikan koperasi khusus sampah plastik. Koperasi yang diberi nama KSU Sampah Komodo ini telah memiliki 50 nasabah dan 25 anggota aktif.
 
Dengan dibantu dua orang temannya, Om Tos menerima sampah plastik di koperasi miliknya. Ia tidak hanya menampung sampah rumah tangga, sampah industri pun diterimanya.
 
"Kita dirikan koperasi khusus sampah ini sebagai bentuk edukasi untuk masyarakat, bahwa sampah itu bisa diubah menjadi uang. Dengan sendirinya, warga tidak lagi membuang sampah sembarangan," terangnya.
 
Sampah plastik yang ia terima, selanjutnya dikirim ke perusahaan daur ulang di Jawa. Uang yang diterima dari perusahaan daur ulang, dijadikan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan kepada anggota dan nasabah koperasi.
 
Usaha lain yang dilakukan Om Tos dan kawan-kawannya untuk mengedukasi soal sampah adalah dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kabupaten Manggarai Barat. Menurutnya, mengatasi sampah juga harus dilakukan melalui pendidikan agar berdampak pada kesadaran banyak orang.
 
Semangat Menyelamatkan Labuan Bajo dari Kepungan Sampah Plastik
Thomas Aquino Vinsensius saat mengedukasi anak-anak soal daur ulang sampah plastik -- MTVN/Silvester Elvis Yunani
 
Dalam kesehariannya, Om Tos mengaku sering mendapat cibiran dan olokan. "Banyak cibiran dan olokan karena saya banyak menghabiskan waktu hanya untuk mengurusi sampah. Saya tidak peduli, yang penting saya bisa hidup dari sampah dan membantu orang meningkatkan pendapatan," jelasnya.
 
Saati ini, KSU Sampah Komodo telah mengirim lebih dari 20 ton sampah keluar dari Labuan Bajo untuk didaur ulang. Data dari World Wide Fund (WWF) Labuan Bajo, sampah rumah tangga dan industri di Labuan Bajo pada 2017 berkisar 12-14 ribu ton per harinya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan