Awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi pada Sabtu (9/1). (ANTARA/HO/Twitter BPPTKG)
Awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi pada Sabtu (9/1). (ANTARA/HO/Twitter BPPTKG)

Gunung Merapi 'Muntahkan' Lava Pijar 84 Kali dalam Semalam

Ahmad Mustaqim • 20 Januari 2021 07:49
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi memuntahkan lava pijar 84 kali dalam semalam. Selain lava pijar, gunung di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah juga mengeluarkan awan panas. 
 
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan, hasil pengamatan pada Selasa, 19 Januari, pukul 18.00-24.00, terpantau gunung Merapi mengalami guguran lava pijar 37 kali. Guguran lava pijar ini dengan jarak luncur maksimal 700 meter ke arah barat daya. 
 
"Dalam periode pengamatan itu, gunung (tampak) jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah," ujar Hanik, Rabu, 20 Januari 2021. 

Adapun jenis kegempaan tercatat menurun dibanding biasanya. Kegempaan yang terjadi dalam periode pengamatan itu yakni, gempa guguran 40 kali dan gempa fase banyak sekali. 
 
Baca juga: Banjir Menggenangi Jalur Pantura Jawa Tengah
 
Sementara, hasil pengamatan pada Rabu dini hari, 20 Januari 2021, pukul 00.00-06.00 WIB, menunjukkan terjadi 47 kali guguran lava pijar. Jarak luncuran lava pijar diperkirakan mencapai satu kilometer ke arah barat daya.
 
"Selain itu juga terjadi tiga kali awan panas dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke barat daya," ujarnya. 
 
Kegempaan yang terjadi dalam periode pengamatan ini lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya. Di antaranya gempa awan panas guguran sebanyak tiga kali, gempa guguran 36 kali, gempa fase dan gempa tektonik terjadi beberapa kali.
 
Sampai saat ini, gunung dengan tinggi 2.968 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus siaga. Potensi bahaya yang semula di arah Kali Gendol atau arah tenggara telah berubah ke arah kali Krasak atau barat-barat daya. Jarak aman aktivitas manusia masih di luar radius lima kilometer dari puncak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan