Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengeklaim kasus covid-19 di wilayahnya menurun. Menurut dia, lonjakan data pasien positif di Jawa Barat merupakan kasus lama.
Dia mencontohkan data pekan lalu yang menyebutkan kasus covid-19 di Jabar mencapai 3.000-an, sebagian di antaranya merupakan kasus lama.
"Minggu lalu, 3.300 kasus heboh, padahal 1.900-nya kasus lama ya, yang kasus barunya 1.200," katanya, Selasa, 2 Februari 2021.
Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan penurunan kasus positif covid-19 didasarkan pada data tingkat keterisian atau okupansi ruang isolasi di rumah sakit yang telah menurun hingga di bawah 70%.
"Logikanya kalau kasus naik, rumah sakit juga enggak bisa dibohongi. Ruang perawatan isolasi penuh seiring dengan naiknya kasus aktif harian. Ini kan enggak," kata Emil, di Markas Polda Jawa Barat, Senin, 2 Februari 2021.
Baca juga: 2.550 Nakes Kota Bogor Gagal Divaksin Covid-19
Ia menyebutkan Pemprov Jabar tengah menekankan tingkat keterisian ruang isolasi sesuai dengan standar WHO. Dari 69 persen okupansi, Emil menargetkan mencapai 60 persen.
"Kita sempat 80, 77, 73 (persen) dan sekarang 69 persen. Kita bertekad rumah sakit di Jabar okupansinya 60%, kalau standar pusat 70% kritisnya dan WHO 60%. Kita sudah berada di bawah standar pusat. Saya akan push seminggu atau dua minggu ini supaya keterisian di bawah 60%," katanya.
Sementara itu, Emil menilai keberhasilan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tak bisa diukur dari jumlah kasus yang ada saat ini.
"Mohon jangan menilai PPKM hanya dari kasus aktif, itu poin saya karena kasus aktif mengandung data yang kurang akurat," jelasnya.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengeklaim kasus covid-19 di wilayahnya menurun. Menurut dia, lonjakan data
pasien positif di Jawa Barat merupakan kasus lama.
Dia mencontohkan data pekan lalu yang menyebutkan kasus covid-19 di Jabar mencapai 3.000-an, sebagian di antaranya merupakan kasus lama.
"Minggu lalu, 3.300 kasus heboh, padahal 1.900-nya kasus lama ya, yang kasus barunya 1.200," katanya, Selasa, 2 Februari 2021.
Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan penurunan kasus positif covid-19 didasarkan pada data tingkat keterisian atau okupansi ruang isolasi di rumah sakit yang telah menurun hingga di bawah 70%.
"Logikanya kalau kasus naik, rumah sakit juga enggak bisa dibohongi. Ruang perawatan isolasi penuh seiring dengan naiknya kasus aktif harian. Ini kan enggak," kata Emil, di Markas Polda Jawa Barat, Senin, 2 Februari 2021.
Baca juga:
2.550 Nakes Kota Bogor Gagal Divaksin Covid-19
Ia menyebutkan Pemprov Jabar tengah menekankan tingkat keterisian ruang isolasi sesuai dengan standar WHO. Dari 69 persen okupansi, Emil menargetkan mencapai 60 persen.
"Kita sempat 80, 77, 73 (persen) dan sekarang 69 persen. Kita bertekad rumah sakit di Jabar okupansinya 60%, kalau standar pusat 70% kritisnya dan WHO 60%. Kita sudah berada di bawah standar pusat. Saya akan
push seminggu atau dua minggu ini supaya keterisian di bawah 60%," katanya.
Sementara itu, Emil menilai keberhasilan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tak bisa diukur dari jumlah kasus yang ada saat ini.
"Mohon jangan menilai PPKM hanya dari kasus aktif, itu poin saya karena kasus aktif mengandung data yang kurang akurat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)