Jepara: Salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Hal itu diketahui setelah satu pelajar memiliki gejala covid-19 dan positif terjangkit setelah dilakukan tes usap.
Juru bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jepara, Muh Ali, mengatakan setalah diketahui satu siswa positif covid-19, lalu dilakukan tes usap massal. Dari 156 warga sekolah yang dites usap, lebih dari 10 orang positif covid-19.
“Karena jumlahnya lebih dari lima orang, penyebaran itu bisa disebut menjadi klaster,” ujar Ali, Senin, 30 November 2020.
Sekolah itu sebelumnya mendahului pembelajaran tatap muka (PTM) sejak pekan kemarin. Sementara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) baru menjadwalkan simulasi PTM mulai hari ini hingga sepuluh hari ke depan.
Baca juga: 11 Pedagangnya Positif Covid-19, Pasar Gede Timur Ditutup
”Kami akan melakukan tracking kepada orang-orang yang sempat berhubungan dengan mereka yang terkonfirmasi positif,” kata dia.
Kepala Disdikpora, Agus Tri Harjono, mengaku tidak tahu jika sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM. Pihaknya akan menghentikan PTM bila sekolah dinilai belum siap melaksanakan atau bila kondisi penyebaran covid-19 di Bumi Kartini semakin tak terkendali.
“Yang jelas kami belum mengizinkan pembelajaran tatap muka, karena kondisinya masih oranye. Ini saja kami belum dilapori secara resmi berapa siswa yang terpapar. Kami juga tidak tahu persis kok di sana ada pembelajaran dasarnya apa,” kata Agus.
Jepara: Salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi klaster baru penyebaran
covid-19. Hal itu diketahui setelah satu pelajar memiliki gejala covid-19 dan positif terjangkit setelah dilakukan tes usap.
Juru bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jepara, Muh Ali, mengatakan setalah diketahui satu siswa positif covid-19, lalu dilakukan tes usap massal. Dari 156 warga sekolah yang dites usap, lebih dari 10 orang positif covid-19.
“Karena jumlahnya lebih dari lima orang, penyebaran itu bisa disebut menjadi klaster,” ujar Ali, Senin, 30 November 2020.
Sekolah itu sebelumnya mendahului pembelajaran tatap muka (PTM) sejak pekan kemarin. Sementara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) baru menjadwalkan simulasi PTM mulai hari ini hingga sepuluh hari ke depan.
Baca juga:
11 Pedagangnya Positif Covid-19, Pasar Gede Timur Ditutup
”Kami akan melakukan tracking kepada orang-orang yang sempat berhubungan dengan mereka yang terkonfirmasi positif,” kata dia.
Kepala Disdikpora, Agus Tri Harjono, mengaku tidak tahu jika sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM. Pihaknya akan menghentikan PTM bila sekolah dinilai belum siap melaksanakan atau bila kondisi penyebaran covid-19 di Bumi Kartini semakin tak terkendali.
“Yang jelas kami belum mengizinkan pembelajaran tatap muka, karena kondisinya masih oranye. Ini saja kami belum dilapori secara resmi berapa siswa yang terpapar. Kami juga tidak tahu persis kok di sana ada pembelajaran dasarnya apa,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
