Solo: Pengurus Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie memutuskan untuk menutup kelenteng saat Imlek 2021. Hal itu dilakukan untuk antisipasi terbentuknya klaster baru covid-19.
"Ibadah untuk umat kita tiadakan dulu. Jadi kelenteng nanti ditutup mulai dari malam Imlek hingga sehari penuh saat Imlek. Biasanya sebanyak 500-an umat berdatangan untuk beribadah saat Imlek sebelum pandemi covid-19. Mereka berasal baik dari Solo dan luar Solo," papar Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya, di Solo, Jawa Tengah, Senin, 8 Februari 2021.
Tapi, dia memastikan ritual ibadah Imlek 2021 tetap dilakukan seperti biasa. Namun, peserta ibadah dibatasi hanya sebatas pengurus yayasan.
Selain itu, jumlah pengurus yang turut beribadah Imlek juga dibatasi maksimal 20 orang. Pengurus Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie sendiri berjumlah 42 orang.
Baca: Pengunjung Kelenteng di Temanggung Dibatasi Jelang Imlek
"Kita mencegah terjadinya kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Gerbang Kelenteng akan kita tutup. Namun kita tidak terlalu kaku. Jika ada satu atau dua orang umat datang untuk beribadah datang, akan kita persilahkan. Selama semua terkendali dan tidak menimbulkan kerumunan," tuturnya.
Kelenteng Tien Kok Sie selalu menjadi pusat perayaan Tahun Baru China atau Imlek di Kota Solo. Kelenteng yang berada di kawasan Pasar Gedhe tersebut selalu menjadi pusat perhatian masyarakat umum karena rutin menyelenggarakan perayaan Imlek dengan meriah.
"Kita sebelumnya selalu memasang lampion-lampion dengan bentuk dan ukuran yang menarik yang selalu mengedit perhatian masyarajat umum untuk berfoto. Dan kita selalu mengadakan puncak acara Imlek dengan Grebeg Sudiro. Tapi itu untuk tahun ini ditiadakan semua," bebernya.
Solo: Pengurus Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie memutuskan untuk menutup kelenteng saat
Imlek 2021. Hal itu dilakukan untuk antisipasi terbentuknya klaster baru covid-19.
"Ibadah untuk umat kita tiadakan dulu. Jadi kelenteng nanti ditutup mulai dari malam Imlek hingga sehari penuh saat Imlek. Biasanya sebanyak 500-an umat berdatangan untuk beribadah saat Imlek sebelum pandemi covid-19. Mereka berasal baik dari Solo dan luar Solo," papar Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya, di Solo, Jawa Tengah, Senin, 8 Februari 2021.
Tapi, dia memastikan ritual ibadah Imlek 2021 tetap dilakukan seperti biasa. Namun, peserta ibadah dibatasi hanya sebatas pengurus yayasan.
Selain itu, jumlah pengurus yang turut beribadah Imlek juga dibatasi maksimal 20 orang. Pengurus Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie sendiri berjumlah 42 orang.
Baca: Pengunjung Kelenteng di Temanggung Dibatasi Jelang Imlek
"Kita mencegah terjadinya kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Gerbang Kelenteng akan kita tutup. Namun kita tidak terlalu kaku. Jika ada satu atau dua orang umat datang untuk beribadah datang, akan kita persilahkan. Selama semua terkendali dan tidak menimbulkan kerumunan," tuturnya.
Kelenteng Tien Kok Sie selalu menjadi pusat perayaan Tahun Baru China atau Imlek di Kota Solo. Kelenteng yang berada di kawasan Pasar Gedhe tersebut selalu menjadi pusat perhatian masyarakat umum karena rutin menyelenggarakan perayaan Imlek dengan meriah.
"Kita sebelumnya selalu memasang lampion-lampion dengan bentuk dan ukuran yang menarik yang selalu mengedit perhatian masyarajat umum untuk berfoto. Dan kita selalu mengadakan puncak acara Imlek dengan Grebeg Sudiro. Tapi itu untuk tahun ini ditiadakan semua," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)