Retakan Tanah, Kendaraan Melintas di Jalur Payung Kota Batu Dibatasi

Kota Batu: Dinas Perhubungan Kota Batu menyatakan mulai 16 Februari 2021, kendaraan yang melintas di jalur Payung atau Jalan Brigjen Moh Manan dari wilayah Kota Batu menuju Kediri, Jawa Timur dibatasi. Jumlah berat kendaraan yang boleh melintas maksimal 14 ton. "Pembatasan kendaraan dengan berat maksimal 14 ton dilakukan menyusul adanya retakan tanah di Jalan Brigjen Moh Manan, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu," ujar Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Batu Ahmad Supriyanto di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, 16 Februari 2021. Jalur Payung di Kota Batu menghubungkan antara Kota Batu dengan wilayah Kabupaten Malang. Seperti Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon serta Kabupaten Kediri. Baca: Petugas Kesulitan Perbaiki Jalan Ambles Menuju Objek Wisata Guci Tegal Achmad menjelaskan apabila arus kendaraan yang melintas pada jalur tersebut tidak mengalami kepadatan, kedua jalur akan dibuka normal. Namun, jika terjadi kepadatan, Dinas Perhubungan Kota Batu akan melakukan buka tutup arus di dekat lokasi retakan tanah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan bahwa tanah di kawasan Payung mengalami retakan dan ambles dengan dimensi yang bervariasi, dengan lebar 3-15 sentimeter dan panjang hingga 46 meter. Retakan tanah juga mengakibatkan struktur bangunan warung di Payung 1 mengalami keretakan. Selain itu, di sepanjang pinggiran jalan area warung juga ada retakan dan tanah ambles. Sebanyak tiga warung mengalami kerusakan, salah satunya bangunan kamar mandi.     Bahu jalan di Jalan Brigjen Moh Manan tersebut mengalami penurunan antara 10-15 sentimeter dari jalan raya. Selain itu, bahu jalan juga mengalami keretakan bervariasi, hingga selebar 15 sentimeter. Pada lokasi retakan tanah tersebut, telah dilakukan penutupan darurat. Kepala Bidang Pemeliharaan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Marijatoel Kittijah menambahkan, kondisi di lapangan saat ini terlihat banyak rekahan tanah di sepanjang sisi jalan yang diakibatkan tanah sudah mengalami kejenuhan akibat volume air. Selain itu, lanjut Marijatoel, curah hujan di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir cukup tinggi dan banyak saluran drainase yang tidak berfungsi akibat ditutup oleh warga. Kemudian, banyak bangunan warga di sepanjang sisi jalan, yang menambah beban tanah. Baca: Akses Jalan Lintas Lahat-Pagar Alam Terputus "Banyak rekahan tanah yang harus ditangani agar air tidak masuk ke dalam tanah. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama satu jam tanpa henti, lalu lintas akan ditutup total," tambah Marijatoel. Terkait pembatasan kendaraan yang melintas, ujar Marijatoel, kendaraan angkutan berat yang melewati jalur tersebut akan disosialisasikan dengan pemasangan rambu-rambu di sejumlah wilayah, seperti Ngantang dan Pujon Kabupaten Malang, serta Pendem dan Songgoriti Kota Batu.