Ambon: PT Pelni Cabang Ambon menyebut sejumlah kapal yang beroperasi di perairan Maluku harus menunda pelayaran karena adanya peringatan gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Ada Kapal Sabuk Nusantara 71 dan 106 yang menunda pelayaran, juga Pangrango yang kemarin tertahan di Saumlaki," kata Kepala Operasi (Kaops) PT Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assegaf, di Ambon, Maluku, Kamis, 25 Mei 2023.
Kapal Sabuk Nusantara 71 melayari perairan Serua, Nila, Teon, Kisar, Leti, Tepa, kemudian Marsela dan Saumlaki.
Sementara Kapal Pangrango melayari perairan Saumlaki, Banda, Ambon, hingga Namrole. Kapal Sabuk Nusantara 71 harus menunda pelayaran yang sudah ditetapkan sebelumnya sampai waktu yang belum ditentukan.
Sementara Kapal Pangrango dikatakan sempat tertahan di perairan Saumlaki lantaran gelombang tinggi yang terjadi. Begitu juga dengan Kapal Sabuk Nusantara 106 saat ini tengah ditunda pelayarannya dan berada di Pulau Banda Naira.
"Hingga kini belum dapat dipastikan sampai kapan penundaan pelayaran itu, tergantung kondisi cuaca yang ada," jelas Assegaf.
Para calon penumpang yang ingin menggunakan kapal tersebut diharapkan untuk tidak berlayar terlebih dahulu sampai dikeluarkan pengumuman selanjutnya. Assegaf mengatakan hal itu dilakukan demi keselamatan penumpang saat berlayar di rute yang telah ditentukan.
"Kami mengutamakan keselamatan pelayaran dalam pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara BMKG menyampaikan peringatan dini mengenai peluang munculnya gelombang setinggi 2,5 meter hingga empat meter di bagian wilayah perairan Maluku dari 25 sampai 26 Mei 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Ambon: PT Pelni Cabang Ambon menyebut sejumlah kapal yang beroperasi di perairan
Maluku harus menunda pelayaran karena adanya peringatan
gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG).
"Ada Kapal Sabuk Nusantara 71 dan 106 yang menunda pelayaran, juga Pangrango yang kemarin tertahan di Saumlaki," kata Kepala Operasi (Kaops) PT Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assegaf, di Ambon, Maluku, Kamis, 25 Mei 2023.
Kapal Sabuk Nusantara 71 melayari perairan Serua, Nila, Teon, Kisar, Leti, Tepa, kemudian Marsela dan Saumlaki.
Sementara Kapal Pangrango melayari perairan Saumlaki, Banda, Ambon, hingga Namrole. Kapal Sabuk Nusantara 71 harus menunda pelayaran yang sudah ditetapkan sebelumnya sampai waktu yang belum ditentukan.
Sementara Kapal Pangrango dikatakan sempat tertahan di perairan Saumlaki lantaran gelombang tinggi yang terjadi. Begitu juga dengan Kapal Sabuk Nusantara 106 saat ini tengah ditunda pelayarannya dan berada di Pulau Banda Naira.
"Hingga kini belum dapat dipastikan sampai kapan penundaan pelayaran itu, tergantung kondisi cuaca yang ada," jelas Assegaf.
Para calon penumpang yang ingin menggunakan kapal tersebut diharapkan untuk tidak berlayar terlebih dahulu sampai dikeluarkan pengumuman selanjutnya. Assegaf mengatakan hal itu dilakukan demi keselamatan penumpang saat berlayar di rute yang telah ditentukan.
"Kami mengutamakan keselamatan pelayaran dalam pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara BMKG menyampaikan peringatan dini mengenai peluang munculnya gelombang setinggi 2,5 meter hingga empat meter di bagian wilayah perairan Maluku dari 25 sampai 26 Mei 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)