Gempa bumi menyebabkan dinding belakang rumah warga ambrol di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (11/9/2023) tengah malam. (ANTARA/HO BPBD)
Gempa bumi menyebabkan dinding belakang rumah warga ambrol di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (11/9/2023) tengah malam. (ANTARA/HO BPBD)

Gempa Magnitudo 3,1 di Cianjur Sebabkan Kerusakan Rumah

Antara • 12 September 2023 16:38
Cianjur: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 3,1 yang terjadi pada Senin tengah malam, 11 September 2023, menyebabkan kerusakan rumah warga di bagian wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
 
"Gempa dirasakan cukup kencang oleh warga di wilayah utara, pusat kota, timur, dan beberapa kecamatan di wilayah selatan. Laporan yang didapat satu rumah di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, yang baru selesai direnovasi ambruk bagian dinding belakangnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Selasa, 12 September 2023.
 
"Warga yang rumahnya rusak berat terpaksa menumpang di rumah saudaranya," sambung Asep.

Menurut dia, gempa bumi menyebabkan sebagian warga di wilayah Kecamatan Cugenang dan Cianjur panik dan memilih bertahan di luar rumah hingga Selasa dini hari karena khawatir gempa yang terjadi pada Senin pukul 23.58 WIB mungkin diikuti aktivitas gempa susulan.
 
BPBD Kabupaten Cianjur sudah menurunkan petugas untuk mendata dampak gempa bumi di wilayah Kecamatan Cugenang, Pacet, Cilaku, Cibeber, Karangtengah, Sukaluyu, dan Ciranjang.
 
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Sabang

Asep menyampaikan bahwa menurut laporan yang masuk ke BPBD hingga Selasa siang gempa bumi menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga di Kecamatan Cugenang dan Cianjur. 
 
"Laporan yang kami terima hingga Selasa siang sebagian besar retak rambut atau rusak ringan," jelas Asep.
 
Setelah merasakan gempa, warga yang tinggal di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, ada yang memutuskan untuk menunggu di luar rumah selama beberapa puluh menit karena khawatir terjadi gempa susulan. Beberapa kepala keluarga di desa itu memutuskan untuk meronda sampai subuh.
 
"Sempat terdengar suara gemuruh yang cukup kencang, sehingga kami minta warga untuk tetap waspada," kata Angga Purwanda, ketua lingkungan rukun tetangga di Perumahan Prima Nagrak.
 
"Sudah hampir tiga bulan tidak ada gempa, namun warga diminta tetap waspada," ucapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan