Tangkapan layar pasangan muda-mudi berbuat mesum di kursi taman di Jalan Besar Ijen Kota Malang/istimewa.
Tangkapan layar pasangan muda-mudi berbuat mesum di kursi taman di Jalan Besar Ijen Kota Malang/istimewa.

Wali Kota Malang Dapat Banyak Aduan Kursi Taman Sering Dipakai Mesum

Daviq Umar Al Faruq • 01 Maret 2023 20:32
Malang: Wali Kota Malang, Sutiaji, angkat bicara terkait permasalahan kursi taman di sepanjang Jalan Besar Ijen, Kota Malang, Jawa Timur. Kursi taman itu kerap digunakan pasangan muda-mudi untuk berbuat mesum, bahkan viral di media sosial.
 
Saat dikonfirmasi, Sutiaji sering mendapat aduan dari masyarakat terkait permasalahan tersebut. Tak hanya warga Kota Malang, aduan juga disampaikan oleh warga dari luar kota.
 
"Yang japri itu bukan hanya orang Malang. Sudah masuk media sosial kan yang kena (Kota Malang sendiri). Wah asusila rek Kota Malang ini," kata Sutiaji, Rabu, 1 Maret 2023.

Sutiaji menegaskan selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melakukan penyegelan kursi dengan bambu agar tidak bisa digunakan.
 
"Kemarin dikasih bambu itu karena untuk menengarai bahwa itu (asusila) tidak boleh. Kalau tidak salah kan sudah tiga kali dikasih bambu itu," ungkapnya. 
 
Baca: Sering Dipakai Mesum, Kursi Taman Jalan Ijen Malang Bakal Dicopot

Petugas Satpol PP Kota Malang juga telah berulang kali melakukan pemantauan di kawasan tersebut. Jika memang ditemukan perbuatan mengarah mesum, petugas bakal melakukan penindakan.
 
"Harapan kami, ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang melakukan tindak asusila itu. Karena hanya gara-gara dia, orang-orang yang mungkin hanya ingin nongkrong jadi dicibir," ungkapnya. 
 
Disinggung soal pembongkaran kursi agar tidak lagi disalahgunakan, Sutiaji menyebutkan hal itu tidak bisa serta merta dilakukan. Sebab, perlu ada kajian terlebih dahulu dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
 
"Pemerintah kan harus merespons keluhan masyarakat. Sehingga kami tidak serta merta menutup terus membongkar. Rekomendasi saya telaah, ini boleh atau tidak, terus gimana," ujarnya. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan