Garut: RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali menerima tambahan tiga orang pasien yang diduga terkonfirmasi wabah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae atau difteri.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Willy Indrawilis, mengatakan dalam sepekan ini pihaknya telah merawat pasien difteri sebanyak 6 orang yang berasal dari dua wilayah yang berada di Kabupaten Garut, yakni Kecamatan Pangatikan dan kecamatan Tarogong Kidul.
"Pada Sabtu lalu (18 Februari) 3 orang dan hari ini ada 3 orang lagi. Ketiga pasien yang baru datang yakni satu dewasa dan dua pasien lainnya merupakan anak-anak," ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Willy Indrawilis, Kamis, 23 Februari 2023.
Menurutnya, dari 3 orang yang dirawat pertama satu di antaranya positif difteri dan dua lainnya merupakan suspect difteri. Sementara 3 pasien lainnya masih menunggu hasil laboratorium.
Ia menjelaskan telah menyiagakan ruangan khusus untuk mengantisipasi lonjakan kasus difteri. Pasalnya, penanganan kasus difteri harus dilakukan di ruang isolasi.
"Kami telah menyiapkan ruangan isolasi dengan penambahan ruangan dan 14 tempat tidur," jelasnya.
Ihwal kondisi pasien difteri yang dirawat di RSUD dr Slamet, Willy menuturkan pasien mengalami gejala pembengkakan di leher dan selaput putih di tenggorokan.
Seperti diketahui, Pemkab Garut telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus difteri di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Status KLB itu ditetapkan sejak Senin, 19 Februari 2023, selama 10 bulan ke depan. (Wildan Fadhilah/Muhardi)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Garut: RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali menerima tambahan tiga orang pasien yang diduga terkonfirmasi wabah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphtheriae atau difteri.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Willy Indrawilis, mengatakan dalam sepekan ini pihaknya telah merawat pasien difteri sebanyak 6 orang yang berasal dari dua wilayah yang berada di Kabupaten Garut, yakni Kecamatan Pangatikan dan kecamatan Tarogong Kidul.
"Pada Sabtu lalu (18 Februari) 3 orang dan hari ini ada 3 orang lagi. Ketiga pasien yang baru datang yakni satu dewasa dan dua pasien lainnya merupakan anak-anak," ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Willy Indrawilis, Kamis, 23 Februari 2023.
Menurutnya, dari 3 orang yang dirawat pertama
satu di antaranya positif difteri dan dua lainnya merupakan suspect difteri. Sementara 3 pasien lainnya masih menunggu hasil laboratorium.
Ia menjelaskan telah menyiagakan ruangan khusus untuk mengantisipasi lonjakan kasus difteri. Pasalnya, penanganan kasus difteri harus dilakukan di ruang isolasi.
"Kami telah menyiapkan
ruangan isolasi dengan penambahan ruangan dan 14 tempat tidur," jelasnya.
Ihwal kondisi pasien difteri yang dirawat di RSUD dr Slamet, Willy menuturkan pasien mengalami gejala pembengkakan di leher dan selaput putih di tenggorokan.
Seperti diketahui, Pemkab Garut telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus difteri di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Status KLB itu ditetapkan sejak Senin, 19 Februari 2023, selama 10 bulan ke depan. (Wildan Fadhilah/Muhardi)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)