Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut kekeringan di wilayahnya kian meluas. Jumlah warga terdampak juga kian banyak di berbagai desa.
"Warga yang terdampak ada sekitar 7 ribu KK (kepala keluarga) di 11 kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono dalam apel kesiapsiagaan bencana kemarau pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Purwono mengungkapkan bantuan air bersih telah disiapkan sebanyak 800 tangki. Bantuan air bersih dikirimkan kepada masyarakat yang mengajukan.
"Dari 800an tangki baru terpakai kurang lebih setengahnya, dan kami juga telah menyiapkan dua kali lebih banyak dari tahun kemarin," ujarnya.
Purwono mengungkapkan kemarau masih berlangsung hingga 30 September. Ia memperkirakan jumlah warga terdampak kekeringan akibat kemarau bisa terus bertambah.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengungkapkan pihaknya menyiagakan personel dan perlengkapan untuk membantu memasok warga yang kekurangan air bersih. Ia mengatakan penanganan dampak kekeringan ini dilakukan lintas sektoral.
"Kami harap masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi kondisi saat ini. Pemerintah bersama seluruh pihak sudah siap siaga untuk membantu," ujarnya.
Kabupaten Gunungkidul telah berstatus tanggap darurat siaga kekeringan sejak Juli 2023. Sunaryanta menegaskan pemerintah juga mengajak organisasi kemasyarakat membantu penanganan dampak kekeringan.
"Kami meningkatkan kerja sama lintas sektoral serta memantapkan keterpaduan pelaksanaan tugas kemanusiaan di bidang penanggulangan bencana, khususnya bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Tahun 2023 ini kecukupan air di Gunungkidul sudah mencapai 89%," ungkapnya.
Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (
DIY), menyebut kekeringan di wilayahnya kian meluas. Jumlah warga terdampak juga kian banyak di berbagai desa.
"Warga yang terdampak ada sekitar 7 ribu KK (kepala keluarga) di 11 kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono dalam apel kesiapsiagaan bencana kemarau pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Purwono mengungkapkan bantuan
air bersih telah disiapkan sebanyak 800 tangki. Bantuan air bersih dikirimkan kepada masyarakat yang mengajukan.
"Dari 800an tangki baru terpakai kurang lebih setengahnya, dan kami juga telah menyiapkan dua kali lebih banyak dari tahun kemarin," ujarnya.
Purwono mengungkapkan kemarau masih berlangsung hingga 30 September. Ia memperkirakan jumlah warga terdampak kekeringan akibat kemarau bisa terus bertambah.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengungkapkan pihaknya menyiagakan personel dan perlengkapan untuk membantu memasok warga yang kekurangan air bersih. Ia mengatakan penanganan dampak kekeringan ini dilakukan lintas sektoral.
"Kami harap masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi kondisi saat ini. Pemerintah bersama seluruh pihak sudah siap siaga untuk membantu," ujarnya.
Kabupaten Gunungkidul telah berstatus tanggap darurat siaga kekeringan sejak Juli 2023. Sunaryanta menegaskan pemerintah juga mengajak organisasi kemasyarakat membantu penanganan dampak kekeringan.
"Kami meningkatkan kerja sama lintas sektoral serta memantapkan keterpaduan pelaksanaan tugas kemanusiaan di bidang penanggulangan bencana, khususnya bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Tahun 2023 ini kecukupan air di Gunungkidul sudah mencapai 89%," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)