Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut ratusan desa mengalami kekeringan akibat kemarau. Ratusan desa tersebut tersebar di puluhan kecamatan.
"Ratusan desa itu tersebar di 33 kecamatan di DIY, paling banyak di Kabupaten Gunungkidul," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andy Aryanto dihubungi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Lilik mengungkapkan wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul ada 56 desa di 14 kecamatan. Wilayah paling terdampak parah di Kecamatan Panggang. Sementara, ada 23 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Bantul yang alami kekeringan.
"Di Kabupaten Kulon Progo ada 9 kecamatan. Ini wilayah berpotensi alami krisis air ada 28 wilayah, karena memang kekeringan (ketika kemarau)," kata dia.
Menurut dia, tak semua wilayah terdampak kekeringan langsung meminta bantuan pasokan air bersih. Ia mengatakan ada 16 kecamatan di DIY yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Sebanyak 16 kecamatan tersebut tersebar di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, maupun Kulon Progo.
"Paling banyak memang di Kabupaten Gunungkidul yang krisis air bersih dan meminta bantuan, 19 desa di 6 kecamatan. Ada 16 kecamatan sudah di-dropping air bersih," ujarnya.
Dengan prediksi kemarau panjang, pihaknya berupaya memastikan wilayah butuh air bersih bisa terpenuhi pasokannya. Meskipun, sebagian wilayah mampu memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri.
"Sementara (dampak kemarau) masih bisa ditangani masing-masing kabupaten. Kami akan membantu bila diperlukan," ungkapnya.
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (
DIY) menyebut ratusan desa mengalami
kekeringan akibat kemarau. Ratusan desa tersebut tersebar di puluhan kecamatan.
"Ratusan desa itu tersebar di 33 kecamatan di DIY, paling banyak di Kabupaten Gunungkidul," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andy Aryanto dihubungi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Lilik mengungkapkan wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul ada 56 desa di 14 kecamatan. Wilayah paling terdampak parah di Kecamatan Panggang. Sementara, ada 23 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Bantul yang alami kekeringan.
"Di Kabupaten Kulon Progo ada 9 kecamatan. Ini wilayah berpotensi alami krisis air ada 28 wilayah, karena memang kekeringan (ketika kemarau)," kata dia.
Menurut dia, tak semua wilayah terdampak kekeringan langsung meminta bantuan pasokan air bersih. Ia mengatakan ada 16 kecamatan di DIY yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Sebanyak 16 kecamatan tersebut tersebar di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, maupun Kulon Progo.
"Paling banyak memang di Kabupaten Gunungkidul yang krisis air bersih dan meminta bantuan, 19 desa di 6 kecamatan. Ada 16 kecamatan sudah di-
dropping air bersih," ujarnya.
Dengan prediksi kemarau panjang, pihaknya berupaya memastikan wilayah butuh air bersih bisa terpenuhi pasokannya. Meskipun, sebagian wilayah mampu memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri.
"Sementara (dampak kemarau) masih bisa ditangani masing-masing kabupaten. Kami akan membantu bila diperlukan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)