Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Medcom.id/Mustaqim
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Medcom.id/Mustaqim

Haedar Nashir Tekankan Debat Capres-Cawapres Harus Lebih Konstruktif

Ahmad Mustaqim • 20 Januari 2024 18:04
Yogyakarta: Debat kedua calon wakil presiden (Cawapres) akan digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. Tema yang dibahas yakni Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup; Sumber Daya Alam dan Energi; Pangan; Agraria; Masyarakat Adat; dan Desa.
 
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan cawapres yang jadi peserta debat harus fokus pada konteks topi yang dibahas. Menurutnya, jangan sampai debat melebar jauh dari topik yang ditentukan panitia, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU). 
 
"Sudah ada pengalaman dalam 3 kali debat (capres dan cawapres). Kita berharap capres, cawapres, tim sukses, dan pendukung untuk lebih menjadikan poin perdebatan yang substantif," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu, 20 Januari 2024. 
 
Baca: Prabowo Dinilai Gagal Jelaskan Pertahanan dan Keamanan dalam Debat
 

Haedar mengatakan pemaparan konsep apa yang akan dijalankan ketika terpilih harus lebih dipertajam. Publik, kata dia, menginginkan sebuah gagaran yang nantikan akan konkret untuk dijalankan. 

"Mengelaborasi prinsip-prinsip membangun negara dan langkah-langkah strategis membawa Indonesia ke depan menjadi lebih baik, bersatu, berdaulat, lebih adil, lebih makmur, lebih berkemajuan," jelasnya.
 
Ia menegaskan publik emoh dihadirkan penampilan debat yang menjemukan. Terlebih, dalam tiga kali debat, baik capres maupun cawapres lebih memunculkan pro dan kontra dibanding gagasan-gagasan yang baru.
 
"Kejadiannya malah yang debat santai-santai saja, tapi di media sosial yang gak ikut debat ikut makin panas," ungkapnya.
 
Haedar mengatakan publik mengharapkan Pemilu bisa memunculkan gagasan yang cerdas demi kelanjutan pembangunan negara yang lebih baik. Tak hanya baik dari aspek yang tampak, namun juga baik secara etika. 
 
"Jangan menampilkan terbuka hal tak substantif, tapi harus muncul perdebatan cerdas, kearifan, bernas dan beretika luhur yang mengutamakan suasana damai, bersatu, sekaligus memunculkan pilihan optimis. Kami harapkan pada Pemilu ini menjadi perdebatan cerdas, kearifan, bernas, sekaligus beretika luhur," kata dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan