Pejabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menerima penghargaan prevalensi stunting dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Istimewa
Pejabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menerima penghargaan prevalensi stunting dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Istimewa

Pemkab Klungkung Raih Penghargaan Prevalensi Stunting Terendah Nasional

Whisnu Mardiansyah • 02 Juli 2024 20:47
Klungkung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung berhasil menurunkan angka stunting hingga 4,9 persen. Presentase tersebut membawa Klungkung meraih penghargaan prevalensi stunting dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 
 
"Saya mewakili seluruh masyarakat bersyukur Klungkung sangat bersyukur atas penghargaan yang kami terima ini. Saya pun berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat, karena penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras kita semua. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk terus berinovasi dan mendukung arahan dari pemerintah pusat terkait program zero stunting," tutur Pejabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, Selasa, 2 Juli 2024.
 
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang telah dirilis oleh Kemenkes menunjukan angka prevalensi stunting di Kabupaten Klungkung pada 2023 berada di angka 4,9 persen.

"Penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh segelintir dinas saja, tetapi harus melibatkan dinas-dinas lintas sektor dan stunting menjadi salah satu fokus Pemkab Klungkung karena selaras dengan target dari Presiden Jokowi dalam mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045," papar I Nyoman Jendrika.
 
Berdasarkan data Pemkab Klungkung secara konsisten berhasil menurunkan angka stunting dari tahun ke tahun. Pada 2021 angka prevalensi stunting dari berada di angka 19,4 persen, lalu turun menjadi 7,7 persen pada 2022. Pada tahun ini kembali turun menjadi 4,9 persen dan menjadi salah satu yang terendah di Indonesia.
 
"Penghargaan ini menjadi bukti nyata keseriusan Kabupaten Klungkung dalam mengatasi masalah stunting, yang tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi juga melibatkan seluruh dinas terkait untuk mencapai tujuan bersama," ujar Jendrika.
 
Klungkung adalah Kabupaten nomor 2 yang memiliki angka prevalensi stunting rendah, hanya terpaut 0,8 persen dari Kabupaten Situbondo sebagai juara pertama dengan angka prevalensi stunting hanya 4,1 persen. Sementara untuk katagori Kota, juara pertamanya adalah Surabaya dengan skor 1,6 persen dan Kota Sungai Penuh dengan skor 4,1 persen.
 
"Di katagori Kabupaten, Klungkung itu juara 2 stunting terendah. Kita harus bangga dan saya berharap penghargaan ini akan menjadi semangat untuk semua pihak untuk dapat bekerja lebih keras guna menuntaskan stunting. Semua pihak perlu bersinergi dan kolaborasi untuk bisa menghasilkan zero stunting," ungkap Jendrika.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan