Jakarta: Seorang guru berinisial SYT menyiram 30 telepon genggam milik para muridnya dengan air hingga rusak. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 8 November 2023, menjelang pulang sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Medcom.id, SYT adalah guru matematika di SMP Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro, Jawa Timur. Awalnya, para siswa memang diwajibkan menyimpan ponsel dalam boks yang ada di ruang guru selama pelajaran berlangsung.
Sekitar pukul 12.00, SYT meminta salah satu murid kelas 8 untuk mengambil ponsel-ponsel tersebut. Namun, ada guru lain yang melarang sang siswa mengambil boks berisi 30 ponsel itu karena tidak percaya telah disuruh SYT.
Larangan tersebut membuat SYT kesal. Pasalnya, para murid jadi tidak bisa mengambil ponsel mereka. SYT kemudian pergi ke ruang guru dan mengambil sendiri boks berisi ponsel itu, Namun bukannya dikembalikan ke murid, ia malah menyiramnya dengan air.
SYT Tanggung Biaya Perbaikan
Kepala Sekolah SMP Negeri Kedungadem, Sulianto, membenarkan adanya kejadian ini. Ia mengatakan, sejumlah ponsel siswa rusak dan ada yang sampai mati total. Siswa yang ponselnya rusak tersebut lantas mengadu kepada orang tua.
“Delapan handphone siswa rusak, tiga handphone mati total, sedangkan 5 handphone rusak ringan dan masih berusaha diperbaiki," jelas Sulianto.
Mediasi pun dilakukan antara pihak sekolah dan orang tua murid. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat SYT harus membayar biaya servis ponsel para murid yang mengalami kerusakan dan mengganti ponsel yang tidak bisa diperbaiki.
Jakarta: Seorang
guru berinisial SYT menyiram 30
telepon genggam milik para muridnya dengan air hingga rusak. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 8 November 2023, menjelang pulang sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Medcom.id, SYT adalah guru matematika di SMP Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro,
Jawa Timur. Awalnya, para siswa memang diwajibkan menyimpan ponsel dalam boks yang ada di ruang guru selama pelajaran berlangsung.
Sekitar pukul 12.00, SYT meminta salah satu murid kelas 8 untuk mengambil ponsel-ponsel tersebut. Namun, ada guru lain yang melarang sang siswa mengambil boks berisi 30 ponsel itu karena tidak percaya telah disuruh SYT.
Larangan tersebut membuat SYT kesal. Pasalnya, para murid jadi tidak bisa mengambil ponsel mereka. SYT kemudian pergi ke ruang guru dan mengambil sendiri boks berisi ponsel itu, Namun bukannya dikembalikan ke murid, ia malah menyiramnya dengan air.
SYT Tanggung Biaya Perbaikan
Kepala Sekolah SMP Negeri Kedungadem, Sulianto, membenarkan adanya kejadian ini. Ia mengatakan, sejumlah ponsel siswa rusak dan ada yang sampai mati total. Siswa yang ponselnya rusak tersebut lantas mengadu kepada orang tua.
“Delapan handphone siswa rusak, tiga handphone mati total, sedangkan 5 handphone rusak ringan dan masih berusaha diperbaiki," jelas Sulianto.
Mediasi pun dilakukan antara pihak sekolah dan orang tua murid. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat SYT harus membayar biaya servis ponsel para murid yang mengalami kerusakan dan mengganti ponsel yang tidak bisa diperbaiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)