Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mendata penyandang HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang, Banten. Terbanyak berada di Kecamatan Pasar Kemis. Lonjakan penggidap HIV/AIDS karena banyaknya protitusi liar dan waria yang menjajakan diri.
"Kami telah berupaya menekan jumlah penderita dengan sosialisasi dan penyuluhan bahaya penyakit tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, di Tangerang, Banten, Kamis, 9 Mei 2019.
Dia mengatakan wanita dan waria yang menjajakan diri sangat rentan tertular virus HIV/AIDS karena menular melalui hubungan seksual. Hendra mengimbau warga untuk tidak melakukan seks bebas juga berganti pasangan hubungan seksual.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang merilis peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS tiap tahun. Dia memerinci pada 2014 sebanyak 266 orang, tahun 2015 ada 350 orang, tahun 2016 meningkat jadi 400 orang, kemudian 2017 bertambah sebanyak 434 orang, dan tahun 2018 mencapai 464 orang.
Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang, Efi Indarti, mengungkap Kecamatan Pasar Kemis merupakan lokasi rawan penyebaran HIV/AIDS. Sehingga, pihaknya memberikan perhatian khusus di wilayah tersebut untuk pencegahan.
"Kami khawatir penyebarannya semakin meluas bila tidak dilakukan antisipasi dan pencegahan," katanya.
Ia mengatakan penyebaran penyakit tersebut sudah merata di Kabupaten Tangerang. Namun yang terbanyak di Kecamatan Pasar Kemis, Cikupa, Kosambi, Teluknaga, Balaraja, Jayanti dan Tigaraksa.
Aktivis KPA, Hadi Irawan, mengatakan pihaknya secara aktif mengedukasi di lapangan agar penyandang HIV/AIDS tidak bertambah. Dia mengungkap, penyebaran HIV/AIDS karena perilaku hidup tidak sehat dengan pasangan. Sehingga risiko tertular sangat tinggi.
"Seks bebas menjadi salah satu penyebab tingginya angka penularan, maka setiap tahun sekitar 40 penyandang baru yang muncul," tandasnya.
Baca: Mensos Ingin Penanganan HIV/AIDS Komprehensif
Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mendata penyandang HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang, Banten. Terbanyak berada di Kecamatan Pasar Kemis. Lonjakan penggidap HIV/AIDS karena banyaknya protitusi liar dan waria yang menjajakan diri.
"Kami telah berupaya menekan jumlah penderita dengan sosialisasi dan penyuluhan bahaya penyakit tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, di Tangerang, Banten, Kamis, 9 Mei 2019.
Dia mengatakan wanita dan waria yang menjajakan diri sangat rentan tertular virus HIV/AIDS karena menular melalui hubungan seksual. Hendra mengimbau warga untuk tidak melakukan seks bebas juga berganti pasangan hubungan seksual.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang merilis peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS tiap tahun. Dia memerinci pada 2014 sebanyak 266 orang, tahun 2015 ada 350 orang, tahun 2016 meningkat jadi 400 orang, kemudian 2017 bertambah sebanyak 434 orang, dan tahun 2018 mencapai 464 orang.
Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang, Efi Indarti, mengungkap Kecamatan Pasar Kemis merupakan lokasi rawan penyebaran HIV/AIDS. Sehingga, pihaknya memberikan perhatian khusus di wilayah tersebut untuk pencegahan.
"Kami khawatir penyebarannya semakin meluas bila tidak dilakukan antisipasi dan pencegahan," katanya.
Ia mengatakan penyebaran penyakit tersebut sudah merata di Kabupaten Tangerang. Namun yang terbanyak di Kecamatan Pasar Kemis, Cikupa, Kosambi, Teluknaga, Balaraja, Jayanti dan Tigaraksa.
Aktivis KPA, Hadi Irawan, mengatakan pihaknya secara aktif mengedukasi di lapangan agar penyandang HIV/AIDS tidak bertambah. Dia mengungkap, penyebaran HIV/AIDS karena perilaku hidup tidak sehat dengan pasangan. Sehingga risiko tertular sangat tinggi.
"Seks bebas menjadi salah satu penyebab tingginya angka penularan, maka setiap tahun sekitar 40 penyandang baru yang muncul," tandasnya.
Baca: Mensos Ingin Penanganan HIV/AIDS Komprehensif Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
