Tasikmalaya: Sebagian akses jalan menuju sekolah dasar di Kota Tasikmalaya ditutup warga setempat dengan membangun tembok setinggi 3 meter. Akibatnya siswa harus memutar jalan persawahan untuk mengikuti proses pembelajaran tatap muka yang baru saja memasuki masa uji coba.
Masalah ini penutupan jalan ini menimpa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Masalah serupa juga menimpa belasan sekolah dasar lainnya di Tasikmalaya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Mohammad Dani menjelaskan, penertiban dan negosiasi dengan para pihak pemilik lahan terkait akan segera digencarkan. Bahkan, pergantian lahan siap dilakukan apabila tidak ditemukan titik terang dari proses negosiasi.
"Berkaca pada kasus sekarang, kita kedepannya akan menata ulang. Kalau pihak terkait tidak bisa menghibahkan, kita akan mengganti tanah tersebut," kata Dani dalam Metro Siang di Metro TV pada Kamis, 2 September 2021.
Permasalahan ini disebut telah terjadi sejak lama. Pada zaman orde baru, terdapat berbagai sekolah dasar negeri dibangun di atas tanah desa atau berasal dari sumbangan dari warga Tasikmalaya.
“Memang tembok tersebut masih tetap berdiri. Rencananya bersama camat, lurah, dan Kapolsek, Senin (6/9) nanti kita akan bernegosiasi atau bermusyawarah kembali,” jelas Dani.
Dani pun menegaskan, permasalahan yang tengah menimpa sejumlah sekolah ini tidak mengganggu sistem pendidikan sekolah di Tasikmalaya. Para murid disebut kian mendapat dukungan dari sejumlah pihak di tengah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Karena hari ini anak-anak sedang PTM, jadi pendekatan kepala sekolah dengan masyarakat sangat intens sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar," terangnya. (Nadia Ayu)
Tasikmalaya: Sebagian akses jalan menuju sekolah dasar di Kota Tasikmalaya ditutup warga setempat dengan membangun tembok setinggi 3 meter. Akibatnya siswa harus memutar jalan persawahan untuk mengikuti proses pembelajaran tatap muka yang baru saja memasuki masa uji coba.
Masalah ini penutupan jalan ini menimpa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Masalah serupa juga menimpa belasan sekolah dasar lainnya di Tasikmalaya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Mohammad Dani menjelaskan, penertiban dan negosiasi dengan para pihak pemilik lahan terkait akan segera digencarkan. Bahkan, pergantian lahan siap dilakukan apabila tidak ditemukan titik terang dari proses negosiasi.
"Berkaca pada kasus sekarang, kita kedepannya akan menata ulang. Kalau pihak terkait tidak bisa menghibahkan, kita akan mengganti tanah tersebut," kata Dani dalam Metro Siang di Metro TV pada Kamis, 2 September 2021.
Permasalahan ini disebut telah terjadi sejak lama. Pada zaman orde baru, terdapat berbagai sekolah dasar negeri dibangun di atas tanah desa atau berasal dari sumbangan dari warga Tasikmalaya.
“Memang tembok tersebut masih tetap berdiri. Rencananya bersama camat, lurah, dan Kapolsek, Senin (6/9) nanti kita akan bernegosiasi atau bermusyawarah kembali,” jelas Dani.
Dani pun menegaskan, permasalahan yang tengah menimpa sejumlah sekolah ini tidak mengganggu sistem pendidikan sekolah di Tasikmalaya. Para murid disebut kian mendapat dukungan dari sejumlah pihak di tengah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Karena hari ini anak-anak sedang PTM, jadi pendekatan kepala sekolah dengan masyarakat sangat intens sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar," terangnya. (
Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)