Katingan: Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Katingan Elmon Sianturi mendapat teguran keras dari Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) di wilayah tersebut. Mensos Risma marah karena masih ada warga yang tidak menerima bansos.
Elmon mencoba angkat bicara terkait permasalahan tersebut. Ia menilai kemarahan Risma terhadap penyaluran bansos di Katingan terjadi karena salah paham.
"Pada dasarnya ini adalah sebuah miskomunikasi," ujar Elmon dalam program Headline News di Metro TV, Jumat, 17 September 2021.
Kejadian bermula ketika Risma mengunjungi tempat pengungsian warga terdampak banjir dan membagikan bantuan sosial berupa buffer stock. Pada momen itu, ia mendapat keluhan dari salah seorang warga yang tidak menerima bansos. Risma akhirnya mempertanyakan hal tersebut kepada Elmon.
Elmon menjawab persedian bantuan buffer stock terbatas. Menurutnya, tidak semua masyarakat terdampak banjir bisa mendapatkan bansos tersebut.
"Kami mendapat jatah bantuan buffer stock untuk masyarakat yang terdampak banjir hanya terbatas," tutur Elmon.
Risma geram mendengar pernyataan Elmon tersebut. Sebab, menurut Risma, bansos ini tidak dibatasi karena pihak Kemensos sudah menambah usulan daerah sebanyak 5,9 juta. Ia menilai seharusnya Kadinsos bisa mengajukan usulan tersebut.
Hal ini pun coba dibantah Elmon. Ia menilai ucapan Risma salah paham mengenai ucapannya soal bansos yang seharusnya bisa diusulkan kadinsos. Elmon menilai ucapan Risma seharusnya mengacu pada Program Keluarga Harapan (PKH). Sementara yang terbatas adalah bantuan warga terdampak banjir.
"Penambahan bansos terkait PKH memang kami sudah mengikuti mekanismenya mengajukan data PKH, jadi salah kalau dikatakan kami tidak komunikasi, tidak mengajukan," tuturnya. (Widya Finola Ifani Putri)
Katingan: Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Katingan Elmon Sianturi mendapat teguran keras dari Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) di wilayah tersebut. Mensos Risma marah karena masih ada warga yang tidak menerima bansos.
Elmon mencoba angkat bicara terkait permasalahan tersebut. Ia menilai kemarahan Risma terhadap penyaluran bansos di Katingan terjadi karena salah paham.
"Pada dasarnya ini adalah sebuah miskomunikasi," ujar Elmon dalam program Headline News di Metro TV, Jumat, 17 September 2021.
Kejadian bermula ketika Risma mengunjungi tempat pengungsian warga terdampak banjir dan membagikan bantuan sosial berupa buffer stock. Pada momen itu, ia mendapat keluhan dari salah seorang warga yang tidak menerima bansos. Risma akhirnya mempertanyakan hal tersebut kepada Elmon.
Elmon menjawab persedian bantuan buffer stock terbatas. Menurutnya, tidak semua masyarakat terdampak banjir bisa mendapatkan bansos tersebut.
"Kami mendapat jatah bantuan buffer stock untuk masyarakat yang terdampak banjir hanya terbatas," tutur Elmon.
Risma geram mendengar pernyataan Elmon tersebut. Sebab, menurut Risma, bansos ini tidak dibatasi karena pihak Kemensos sudah menambah usulan daerah sebanyak 5,9 juta. Ia menilai seharusnya Kadinsos bisa mengajukan usulan tersebut.
Hal ini pun coba dibantah Elmon. Ia menilai ucapan Risma salah paham mengenai ucapannya soal bansos yang seharusnya bisa diusulkan kadinsos. Elmon menilai ucapan Risma seharusnya mengacu pada Program Keluarga Harapan (PKH). Sementara yang terbatas adalah bantuan warga terdampak banjir.
"Penambahan bansos terkait PKH memang kami sudah mengikuti mekanismenya mengajukan data PKH, jadi salah kalau dikatakan kami tidak komunikasi, tidak mengajukan," tuturnya.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PAT)