Bogor: Peternak sapi perah di Kota Bogor merasakan imbas dari wabah covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Para peternak mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen akibat turunnya harga jual susu karena minimnya pembeli.
"Kondisi semua peternak atau produsen susu sapi memang sedang terpuruk di tengah pandemi covid-19. Normalnya saya biasa menjual 400 liter susu per hari, saat ini hanya bisa 50 liter susu per hari. Artinya pembelian produk susu olahan saya merosot hingga 80 persen," kata peternak sapi perah asal Kota Bogor, Eky Sulistio, 28, kepada Medcom.id, Sabtu, 2 Mei 2020.
Baca: Desa Kaligono Purworejo Isolasi Mandiri Usai Warganya Positif Covid-19
Eky menjelaskan penurunan penghasilan sudah terjadi sejak Maret 2020, pelaku usaha susu perah rumahan khususnya di Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, memang sudah siap merugi di tengah pandemi covid-19. Menurut Eki susu hasil perahan juga harus langsung dijual dengan harga murah.
"Harga jual susu per liter di saat normal Rp8 ribu, sekarang Rp 4 ribu per liter, karena kami tidak menjual langsung ke konsumen tetapi disortir ke koperasi dengan harga yang rendah. Kasarnya, saya biasa mendapat Rp2 juta perhari dari penjualan susu sekarang hanya Rp200 ribu," keluh Eko.
Ia juga menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan perhari untuk kebutuhan pangan 26 sapi miliknya mencapai Rp1,2 juta. Jika dirinci satu ekor sapi harga pakannya Rp45 ribu perhari. "Itu baru biaya pakan sapi saja, belum saya harus membayar upah empat pegawai yang bekerja di peternakan dengan sistem harian juga," ungkap Eki.
Bogor: Peternak sapi perah di Kota Bogor merasakan imbas dari wabah covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Para peternak mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen akibat turunnya harga jual susu karena minimnya pembeli.
"Kondisi semua peternak atau produsen susu sapi memang sedang terpuruk di tengah pandemi covid-19. Normalnya saya biasa menjual 400 liter susu per hari, saat ini hanya bisa 50 liter susu per hari. Artinya pembelian produk susu olahan saya merosot hingga 80 persen," kata peternak sapi perah asal Kota Bogor, Eky Sulistio, 28, kepada
Medcom.id, Sabtu, 2 Mei 2020.
Baca:
Desa Kaligono Purworejo Isolasi Mandiri Usai Warganya Positif Covid-19
Eky menjelaskan penurunan penghasilan sudah terjadi sejak Maret 2020, pelaku usaha susu perah rumahan khususnya di Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, memang sudah siap merugi di tengah pandemi covid-19. Menurut Eki susu hasil perahan juga harus langsung dijual dengan harga murah.
"Harga jual susu per liter di saat normal Rp8 ribu, sekarang Rp 4 ribu per liter, karena kami tidak menjual langsung ke konsumen tetapi disortir ke koperasi dengan harga yang rendah. Kasarnya, saya biasa mendapat Rp2 juta perhari dari penjualan susu sekarang hanya Rp200 ribu," keluh Eko.
Ia juga menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan perhari untuk kebutuhan pangan 26 sapi miliknya mencapai Rp1,2 juta. Jika dirinci satu ekor sapi harga pakannya Rp45 ribu perhari. "Itu baru biaya pakan sapi saja, belum saya harus membayar upah empat pegawai yang bekerja di peternakan dengan sistem harian juga," ungkap Eki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)