medcom.id, Sidoarjo: Musibah yang terjadi pada AirAsia QZ8501 tak cuma menjadi kesedihan bagi keluarga penumpang. Diduga kecelakaan itu mengakibatkan seluruh penumpang tewas. Namun PCEO of AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko tetap berharap ada penumpang yang masih selamat.
"Kami masih berharap ada penumpang yang masih selamat," kata Sunu di depan keluarga korban di Crisis Center Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014).
Meski demikian, Sunu mengatakan musibah itu adalah hal yang menyedihkan. Ia pun mengucapkan penyesalan atas kejadian tersebut.
Pesawat hilang kontak pada 28 Desember 2014, saat dalam perjalanan dari Bandara Juanda Sidoarjo menuju Bandara Changi Singapura. Manifes AirAsia menyebutkan pesawat mengangkut 162 orang. Sebanyak 138 di antaranya penumpang berusia dewasa, 16 anak-anak, dan satu bayi. Pesawat juga mengangkut tujuh kru.
Proses pencarian dilakukan hingga akhirnya tim gabungan menemukan serpihan pesawat dan jenazah di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lokasi temuan berjarak sekira 10 Km dari posisi pesawat hilang kontak.
Sunu pun mengapresiasi kinerja pemerintahan Indonesia, Basarnas, dan aparat dalam proses pencarian. Koordinasi lancar meskipun cuaca buruk menjadi kendala.
"Cuaca yang dihadapi tidak mudah. Namun tetap dapat menemukan para penumpang kami," ujarnya.
Lantaran itu, Sunu menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran TNI, Polri, pemerintah yang mendukung AirAsia. Ia juga mengucap terima kasih pada PT Angkasa Pura I Bandara Juanda yang menyediakan kenyamanan fasilitas pada keluarga korban.
"Kami AirAsia tak bisa melakukannya sendiri tanpa pihak-pihak terkait," kata Sunu.
medcom.id, Sidoarjo: Musibah yang terjadi pada AirAsia QZ8501 tak cuma menjadi kesedihan bagi keluarga penumpang. Diduga kecelakaan itu mengakibatkan seluruh penumpang tewas. Namun PCEO of AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko tetap berharap ada penumpang yang masih selamat.
"Kami masih berharap ada penumpang yang masih selamat," kata Sunu di depan keluarga korban di Crisis Center Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014).
Meski demikian, Sunu mengatakan musibah itu adalah hal yang menyedihkan. Ia pun mengucapkan penyesalan atas kejadian tersebut.
Pesawat hilang kontak pada 28 Desember 2014, saat dalam perjalanan dari Bandara Juanda Sidoarjo menuju Bandara Changi Singapura. Manifes AirAsia menyebutkan pesawat mengangkut 162 orang. Sebanyak 138 di antaranya penumpang berusia dewasa, 16 anak-anak, dan satu bayi. Pesawat juga mengangkut tujuh kru.
Proses pencarian dilakukan hingga akhirnya tim gabungan menemukan serpihan pesawat dan jenazah di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lokasi temuan berjarak sekira 10 Km dari posisi pesawat hilang kontak.
Sunu pun mengapresiasi kinerja pemerintahan Indonesia, Basarnas, dan aparat dalam proses pencarian. Koordinasi lancar meskipun cuaca buruk menjadi kendala.
"Cuaca yang dihadapi tidak mudah. Namun tetap dapat menemukan para penumpang kami," ujarnya.
Lantaran itu, Sunu menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran TNI, Polri, pemerintah yang mendukung AirAsia. Ia juga mengucap terima kasih pada PT Angkasa Pura I Bandara Juanda yang menyediakan kenyamanan fasilitas pada keluarga korban.
"Kami AirAsia tak bisa melakukannya sendiri tanpa pihak-pihak terkait," kata Sunu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)