Ilustrasi--FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat
Ilustrasi--FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat

Lokalisasi Dolly akan Ditutup 19 Juni

Catur Irawan • 25 April 2014 11:14
medcom.id, Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya memastikan akan menutup kawasan lokalisasi Dolly pada 19 Juni 2014. Penutupan lokalisasi ini penting bagi Pemkot Surabaya dalam menyinkronkan program-program pembinaan bagi muncikari dan pekerja seks komersial (PSK).
 
"Finalnya 19 Juni ini, tapi sudah banyak PSK yang sudah mau pulang," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Jumat (25/4/2014). Proses penutupan lokalisasi ini nantinya juga melibatkan Kementerian Sosial dalam pemberian pesangon bagi PSK. Sejauh ini, rencana Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly memang terbilang masif dan terencana dengan baik.
 
Proses dimulai dari pemberian pelatihan hingga pendekatan terhadap para muncikari. Langkah lain yang telah direncanakan pemkot adalah rekondisi pascapenutupan lokalisasi.

Pemkot menyatakan muncikari dan PSK yang tidak ingin pulang tidak akan dipaksa. Mereka bisa tetap berada di lokalisasi Dolly, tapi tidak boleh lagi menjalankan praktik prostitusi. Mereka akan dibuatkan usaha baru seperti halnya pada bekas lokalisasi Dupak Bangunsari, Kremil, dan Sememi Benowo. Para muncikari dan PSK bisa beralih profesi dan mandiri membagun usaha sendiri. "Mereka juga akan dibuatkan usaha baru untuk mendapatkan akses ke dunia yang baru," kata Risma.
 
Di sisi lain, bila ada oknum yang tetap menentang rencana penutupan lokalisasi Dolly, Pemkot Surabaya akan menggunakan perda yang mengatur tentang larangan tempat prostitusi dan perdagangan orang. "Bila ada oknum yang menentang, saya akan pakai perda, perdanya banyak sekali, bukan hanya sebagai tempat prostitusi, tapi juga soal perdagangan orang," tegasnya.
 

 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan