Sumsel: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat seluas 583 hektare lahan terbakar sejak awal 2019 lalu. Keterbatasan peralatan pemadaman dan sulitnya sumber air menyebabkan kebakaran lahan masih ditemukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir.
"Jumlahnya bisa terus bertambah mengingat sampai saat ini tim di lapangan fokus memadamkan kebakaran," kata Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, Selasa, 13 Agustus 2019.
Ia menjelaskan pemadaman kebakaran lahan di tiga kabupaten itu sulit dilakukan dengan cepat karena kebakaran terjadi di lahan gambut. Bahkan lokasinya sulit diakses dengan jalur darat.
"Kita juga kesulitan karena sumber air berkurang akibat musim kemarau, ditambah lagi lahan gambut sekarang sudah kering," imbuhnya.
Meski terus terjadi kebakaran lahan, ia memastikan kabut asap belum terlihat pekat di Sumsel. Sebab berdasar pengamatan, jarak pandang disebut masih normal.
"Untuk saat ini di Sumsel sendiri jarak padang masih cukup baik, di atas satu kilometer," ujarnya.
Sumsel: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat seluas 583 hektare lahan terbakar sejak awal 2019 lalu. Keterbatasan peralatan pemadaman dan sulitnya sumber air menyebabkan kebakaran lahan masih ditemukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir.
"Jumlahnya bisa terus bertambah mengingat sampai saat ini tim di lapangan fokus memadamkan kebakaran," kata Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, Selasa, 13 Agustus 2019.
Ia menjelaskan pemadaman kebakaran lahan di tiga kabupaten itu sulit dilakukan dengan cepat karena kebakaran terjadi di lahan gambut. Bahkan lokasinya sulit diakses dengan jalur darat.
"Kita juga kesulitan karena sumber air berkurang akibat musim kemarau, ditambah lagi lahan gambut sekarang sudah kering," imbuhnya.
Meski terus terjadi kebakaran lahan, ia memastikan kabut asap belum terlihat pekat di Sumsel. Sebab berdasar pengamatan, jarak pandang disebut masih normal.
"Untuk saat ini di Sumsel sendiri jarak padang masih cukup baik, di atas satu kilometer," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)