Balikpapan: PT Pertamina (Persero) menurunkan empat tim untuk membersihkan perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, dari tumpahan minyak mentah. Tumpahan minyak mentah terjadi pada akhir pekan lalu yang mengakibatkan kebakaran di perairan. Lima nelayan tewas dalam kejadian tersebut.
Area Manager Communications and Relations Kalimantan Pertamina Alicia Irzanova mengatakan pembersihan dilakukan beberapa saat setelah kejadian yaitu Sabtu, 31 Maret 2018. Upaya pembersihan melibatkan 15 kapal beserta peralatan.
Baca: Pipa Bocor di Teluk Balikpapan Milik Pertamina
"Selain Pertamina, pembersihan juga dilakukan komunitas, mahasiswa, siswa, dan individu. Setidaknya 500 orang berusaha membersihkan pantai dan perairan," ujar Alicia di Balikpapan, Jumat, 6 April 2018.
Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan tumpahan minyak berdampak di area seluas 7.000 hektare. Selain kerusakan lingkungan, warga di sekitar pantai mengeluh mual dan pusing. Sebab, bau minyak di perairan Teluk Balikpapan menyengat.
Meski telah dibersihkan, masalah belum tuntas. Sebab lapisan minyak tak hanya ditemukan di pantai. Lapisan minyak juga ditemukan di kolong dan tiang rumah. Kondisi itu terjadi pada warga di empat kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat.
"Saat ini, kami memelajari lebih jauh sumber dan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani seperti yang dikutip dari Media Indonesia.
Bukan hanya manusia yang terkena dampak. Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kaltim Fathur Roziqin mengatakan habitat ikan pesut pun terancam mati akibat kejadian itu.
Bahkan, lanjut Fathur, budi daya kepiting gagal panen. Budi daya rumput laut rusak.
"Sebanyak 162 nelayan jadinya tidak bisa melaut," kata Fathur.
Lihat video:
Balikpapan: PT Pertamina (Persero) menurunkan empat tim untuk membersihkan perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, dari tumpahan minyak mentah. Tumpahan minyak mentah terjadi pada akhir pekan lalu yang mengakibatkan kebakaran di perairan. Lima nelayan tewas dalam kejadian tersebut.
Area Manager Communications and Relations Kalimantan Pertamina Alicia Irzanova mengatakan pembersihan dilakukan beberapa saat setelah kejadian yaitu Sabtu, 31 Maret 2018. Upaya pembersihan melibatkan 15 kapal beserta peralatan.
Baca: Pipa Bocor di Teluk Balikpapan Milik Pertamina
"Selain Pertamina, pembersihan juga dilakukan komunitas, mahasiswa, siswa, dan individu. Setidaknya 500 orang berusaha membersihkan pantai dan perairan," ujar Alicia di Balikpapan, Jumat, 6 April 2018.
Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan tumpahan minyak berdampak di area seluas 7.000 hektare. Selain kerusakan lingkungan, warga di sekitar pantai mengeluh mual dan pusing. Sebab, bau minyak di perairan Teluk Balikpapan menyengat.
Meski telah dibersihkan, masalah belum tuntas. Sebab lapisan minyak tak hanya ditemukan di pantai. Lapisan minyak juga ditemukan di kolong dan tiang rumah. Kondisi itu terjadi pada warga di empat kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat.
"Saat ini, kami memelajari lebih jauh sumber dan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani seperti yang dikutip dari Media Indonesia.
Bukan hanya manusia yang terkena dampak. Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kaltim Fathur Roziqin mengatakan habitat ikan pesut pun terancam mati akibat kejadian itu.
Bahkan, lanjut Fathur, budi daya kepiting gagal panen. Budi daya rumput laut rusak.
"Sebanyak 162 nelayan jadinya tidak bisa melaut," kata Fathur.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)