imunisasi dasar selama berlangsungnya pandemi covid-19. Pasalnya, aaat pandemi covid-19 masyarakat diharuskan mengurangi pertemuan-pertemuan langsung.
Kondisi ini mengakibatkan penurunan angka imunisasi. "Imunisasi untuk anak-anak semuanya, dari imunisasi hingga imunisasi MR yakni Campak Rubella mengalami keterlambatan,"kata Bupati Temanggung M Al Khadziq, Rabu, 3 Agustus 2022.
Adanya keterlambatan pemberian imunisasi tersebut, lanjut Khadziq, maka timbul status keadaan luar biasa (KLB) terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi rutin secara signifikan.
"Dengan demikian, kurangnya imunisasi, maka timbul penyakit yang diderita oleh bayi dan balita,"katanya.
Baca: 218.566 Anak di Sulut Terproteksi Imunisasi Campak-Rubella |
Disebutkan, untuk Kabupaten Temanggung, selama 2021 target imunisasi seharusnya 95 persen, tetapi hanya tercapai 79,9 persen. Artinya masih jauh dari target imunisasi. Kemudian pada 2022 sampai Juni lalu, dari target 47,49 persen baru tercapai 39,2 persen.
Adanya pandemi covid-19 sejak 2019 telah membawa dampak tersendiri bagi kehidupan bayi di Indonesia. Ya, berkisar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Selama 2 tahun terakhir cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis.
"Penurunan ini dapat terlihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I dan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News