Tangerang: Kasus pencabulan anak yang dilakukan seorang tukang bubur terhadap empat bocah laki-laki di Cipondoh, Kota Tangerang, mendapat perhatian Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi. Menurut pria yang disapa Kak Seto, dirinya akan mengawal kasus tersebut hingga ke pengadilan.
"Kasus ini akan kami kawal sampai baik ke kejaksaan hingga ke pengadilan. Ini merupakan reaksi kami begitu mendengar ada laporan bahwa ada tindak kekerasan seksual kepada anak," ujarnya saat mendatangi rumah salah satu korban di Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis, 7 Juli 2022.
Kak Seto menilai kejadian yang menimpa bocah di bawah umur itu akan berdampak panjang, terutama pada kondisi mental dan psikologisnya. Bila tak mendapat pendampingan, lanjutnya, maka akan ada potensi bagi anak tersebut akan meniru perbuatan bejat itu saat dewasa.
"Kami juga akan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang, untuk bisa mengetahui sampai mana terapi atau trauma healing yang telah diberikan, supaya jangan sampai ada semacam gangguan kejiwaan akibat kekerasan yang dialami," katanya.
Kak Seto menuturkan, dirinya pun akan berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Kota terkait upaya hukum yang telah diberikan terhadap pelaku tersebut.
"Kami akan pantau bagaimana langkah hukum yang diberikan kepada pelaku," ucap dia.
Kak Seto meminta untuk mengurangi dampak dan mencegah kembali terjadinya hal tersebut, pihak pemerintah daerah bersama perangkat desa wajib memberikan pengawasan.
"Pencegahan yang paling penting, misalnya ada instruksi semua RT sudah dilengkapi dengan satu seksi lagi, yaitu seksi perlindungan anak. Sehingga Warga ikut memantau termasuk mencegah dengan melakukan kontrol," jelasnya.
Ia menambahkan, orang tua harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap anak-anaknya, baik penculikan, kekerasan fisik, hingga kekerasan seksual. Pasalnya, hal yang berbahaya bagi kelangsungan anak yakni kekerasan seksual.
"Sekedar tahu saja, kekerasan seksual umumnya dilakukan oleh orang terdekat, itu yang berbahaya. Mohon ditingkatkan. Selain itu, ada semacam dialog keluarga, supaya suara anak terdeteksi, manakala dia mendapatkan perlakuan tak layak," jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko mengatakan, pihaknya telah memberikan konseling hingga saat ini terhadap empat anak yang menjadi korban dari aksi bejat pelaku.
"Sudah, kami sudah melakukan pendampingan dan konseling juga ke para korban," ujar Jatmiko.
Tangerang: Kasus
pencabulan anak yang dilakukan seorang tukang bubur terhadap empat bocah laki-laki di Cipondoh, Kota Tangerang, mendapat perhatian Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi. Menurut pria yang disapa
Kak Seto, dirinya akan mengawal kasus tersebut hingga ke pengadilan.
"Kasus ini akan kami kawal sampai baik ke kejaksaan hingga ke pengadilan. Ini merupakan reaksi kami begitu mendengar ada laporan bahwa ada tindak kekerasan seksual kepada anak," ujarnya saat mendatangi rumah salah satu korban di Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis, 7 Juli 2022.
Kak Seto menilai kejadian yang menimpa
bocah di bawah umur itu akan berdampak panjang, terutama pada kondisi mental dan psikologisnya. Bila tak mendapat pendampingan, lanjutnya, maka akan ada potensi bagi anak tersebut akan meniru perbuatan bejat itu saat dewasa.
"Kami juga akan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang, untuk bisa mengetahui sampai mana terapi atau trauma healing yang telah diberikan, supaya jangan sampai ada semacam gangguan kejiwaan akibat kekerasan yang dialami," katanya.
Kak Seto menuturkan, dirinya pun akan berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Kota terkait upaya hukum yang telah diberikan terhadap pelaku tersebut.
"Kami akan pantau bagaimana langkah hukum yang diberikan kepada pelaku," ucap dia.
Kak Seto meminta untuk mengurangi dampak dan mencegah kembali terjadinya hal tersebut, pihak pemerintah daerah bersama perangkat desa wajib memberikan pengawasan.
"Pencegahan yang paling penting, misalnya ada instruksi semua RT sudah dilengkapi dengan satu seksi lagi, yaitu seksi perlindungan anak. Sehingga Warga ikut memantau termasuk mencegah dengan melakukan kontrol," jelasnya.
Ia menambahkan, orang tua harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap anak-anaknya, baik penculikan, kekerasan fisik, hingga kekerasan seksual. Pasalnya, hal yang berbahaya bagi kelangsungan anak yakni kekerasan seksual.
"Sekedar tahu saja, kekerasan seksual umumnya dilakukan oleh orang terdekat, itu yang berbahaya. Mohon ditingkatkan. Selain itu, ada semacam dialog keluarga, supaya suara anak terdeteksi, manakala dia mendapatkan perlakuan tak layak," jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko mengatakan, pihaknya telah memberikan konseling hingga saat ini terhadap empat anak yang menjadi korban dari aksi bejat pelaku.
"Sudah, kami sudah melakukan pendampingan dan konseling juga ke para korban," ujar Jatmiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)