Aceh: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, memastikan bantuan untuk korban bencana banjir Kabupaten Aceh Tamiang terpenuhi.
Suharyanto meninjau langsung lokasi banjir sekaligus berkoordinasi terkait penanganan banjir dengan pemerintah daerah setempat.
"Kami hadir untuk memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan efektif," kata Suharyanto di Aceh Tamiang, Selasa, 9 November 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per pukul 15.00 WIB, Minggu, 6 November 2022, banjir yang merendam dua belas kecamatan di Aceh Tamiang setelah diguyur hujan lebat pada Senin, 31 Oktober dan merendam 7.700 rumah warga dengan tinggi muka air mencapai 1,2 meter.
Adapun kecamatan yang terdampak meliputi Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Karang Batu, Manyak Payed, Banda Mulia. Kemudian Seruway, Kejuruan Muda, Bendahara, Rantau, Tenggulun dan Kota Kuala Simpang.
Tim Reaksi Cepat BNPB mencatat per pukul 20.00 WIB, Senin, 7 November, sebanyak 157.117 jiwa mengungsi pada 342 titik pengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, mengaktifkan posko serta pembersihan area terdampak bersama tim gabungan dan pendataan lanjutan di lapangan.
Sementara Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan per Selasa, 8 November 2022 sebanyak 132 kampung terendam dan 43 kampung terisolasi.
Selain rumah warga, banjir turut merendam 122 fasilitas pendidikan, 94 fasilitas kesehatan, 14 sarana prasarana gedung pemerintah dan 86 sarana ibadah.
"Sebanyak 4.836 hektare lahan pertanian dan 2.129 area budidaya perikanan terdampak peristiwa ini," jelas Muhari.
Berdasarkan hasil pemantauan visual di lapangan, saat ini hujan ringan masih melanda beberapa area terdampak sehingga cukup menghambat proses pembersihan dan menyebabkan peningkatan tinggi muka air.
Aceh: Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, memastikan bantuan untuk korban bencana
banjir Kabupaten
Aceh Tamiang terpenuhi.
Suharyanto meninjau langsung lokasi banjir sekaligus berkoordinasi terkait penanganan banjir dengan pemerintah daerah setempat.
"Kami hadir untuk memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan efektif," kata Suharyanto di Aceh Tamiang, Selasa, 9 November 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per pukul 15.00 WIB, Minggu, 6 November 2022, banjir yang merendam dua belas kecamatan di Aceh Tamiang setelah diguyur hujan lebat pada Senin, 31 Oktober dan merendam 7.700 rumah warga dengan tinggi muka air mencapai 1,2 meter.
Adapun kecamatan yang terdampak meliputi Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Karang Batu, Manyak Payed, Banda Mulia. Kemudian Seruway, Kejuruan Muda, Bendahara, Rantau, Tenggulun dan Kota Kuala Simpang.
Tim Reaksi Cepat BNPB mencatat per pukul 20.00 WIB, Senin, 7 November, sebanyak 157.117 jiwa mengungsi pada 342 titik pengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, mengaktifkan posko serta pembersihan area terdampak bersama tim gabungan dan pendataan lanjutan di lapangan.
Sementara Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan per Selasa, 8 November 2022 sebanyak 132 kampung terendam dan 43 kampung terisolasi.
Selain rumah warga, banjir turut merendam 122 fasilitas pendidikan, 94 fasilitas kesehatan, 14 sarana prasarana gedung pemerintah dan 86 sarana ibadah.
"Sebanyak 4.836 hektare lahan pertanian dan 2.129 area budidaya perikanan terdampak peristiwa ini," jelas Muhari.
Berdasarkan hasil pemantauan visual di lapangan, saat ini hujan ringan masih melanda beberapa area terdampak sehingga cukup menghambat proses pembersihan dan menyebabkan peningkatan tinggi muka air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)