Ambon: Seorang warga Dusun Talital, Negeri Tiouw, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ditemukan tidak bernyawa setelah terpeleset ke dalam air dan terseret banjir, pada Senin, 11 Juli 2022.
"Korban bernama Ny. Johana M. Putuhena (56) yang terjatuh ke dalam sungai saat bersama suaminya Roberth Sopia (57) hendak melihat tanaman mereka di kebun," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Ipda Moyo Utomo, di Ambon, Rabu, 13 Juli 2022.
Dia mengatakan awalnya pihak keluarga sudah mengingat korban agar tidak keluar rumah karena hujan lebat yang terus mengguyur, namun korban tetap bersikeras pergi ke kebun sehingga ditemani suaminya.
Menurut dia pada saat perjalanan menuju ke kebun dan melewati sungai, korban terpeleset dan terjatuh, kemudian sempat ada upaya pertolongan dari suaminya namun karena aliran sungai yang deras ditambah curah hujan yang tinggi hingga Korban terbawa arus aliran sungai.
Suami korban langsung mencari bantuan warga sekitar bersama anggota Polsek Saparua serta Babinsa Negeri Tiow untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan.
"Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa setelah terbawa banjir kemudian tersangkut di atas batu di belakang SMP Negeri 13 Negeri Porto," jelas Moyo Utomo.
Dari hasil pemeriksaan medis, pada tubuh korban terdapat luka sobek akibat benturan pada bagian pelipis sepanjang 10 sentimeter. Keluarga korban menolak untuk diautopsi dan polisi meminta pihak keluarga membuat surat keterangan menolak autopsi.
Ambon: Seorang warga Dusun Talital, Negeri Tiouw, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ditemukan
tidak bernyawa setelah terpeleset ke dalam air dan
terseret banjir, pada Senin, 11 Juli 2022.
"Korban bernama Ny. Johana M. Putuhena (56) yang terjatuh ke dalam sungai saat bersama suaminya Roberth Sopia (57) hendak melihat tanaman mereka di kebun," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Ipda Moyo Utomo, di Ambon, Rabu, 13 Juli 2022.
Dia mengatakan awalnya pihak keluarga sudah mengingat korban agar tidak keluar rumah karena
hujan lebat yang terus mengguyur, namun korban tetap bersikeras pergi ke kebun sehingga ditemani suaminya.
Menurut dia pada saat perjalanan menuju ke kebun dan melewati sungai, korban terpeleset dan terjatuh, kemudian sempat ada upaya pertolongan dari suaminya namun karena aliran sungai yang deras ditambah curah hujan yang tinggi hingga Korban terbawa arus aliran sungai.
Suami korban langsung mencari bantuan warga sekitar bersama anggota Polsek Saparua serta Babinsa Negeri Tiow untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan.
"Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa setelah terbawa banjir kemudian tersangkut di atas batu di belakang SMP Negeri 13 Negeri Porto," jelas Moyo Utomo.
Dari hasil pemeriksaan medis, pada tubuh korban terdapat luka sobek akibat benturan pada bagian pelipis sepanjang 10 sentimeter. Keluarga korban menolak untuk diautopsi dan polisi meminta pihak keluarga membuat surat keterangan menolak autopsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)