Brebes: Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ampuh menurunkan kasus covid-19. Namun, pihaknya masih mengalami kendala dalam penanganan covid-19.
Idza menyebutkan penerapan PPKM pada 3-28 Juli 2021 menunjukkan hasil penurunan kasus aktif, penambahan kasus baru, dan kenaikan angka kesembuhan pasien covid-19.
Tercatat kasus aktif sebanyak 369 orang dengan rincian isolasi mandiri (isoman) 213 orang, dirawat di rumah sakit (RS) 91 orang, rawat di luar 64 orang. Kemudian, pasien sembuh 24 orang, kasus baru 28 orang, dan meninggal dunia 11 orang.
"Kasus tertinggi di Kecamatan Brebes sebanyak 87 kasus dan terendah di Kecamatan Salem 2 kasus," kata Idza, Kamis, 29 Juli 2021.
Idza memaparkan bahwa pihaknya menyediakan dua RSUD, 12 RS swasta, dan fasilitas kesehatan lain dengan total 854 tempat tidur isolasi untuk merawat pasien covid-19.
Ruang isolasi di RSUD terisi 91 dari 272 bed (33 persen) dan di RS swasta terisi 64 dari 319 bed (20 persen). Sedangkan tempat perawatan cadangan yakni Islamic Center, Hotel Kencana, dan Gedung Guru menyediakan 263 bed namun tidak terisi.
Sementara, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) ICU covid-19 di RS terisi 17 dari 24 bed yang tersedia (70 persen).
Terkait vaksinasi covid-19, Idza mengungkapkan sasaran berusia diatas 17 tahun sebanyak 1.518.546 dari total penduduk 2.190.724 jiwa. Sebanyak 157.815 jiwa sudah mendapat dosis pertama dan 72.711 jiwa sudah mendapat dosis kedua.
"Jumlah masyarakat yang belum divaksin sebanyak 1.360.731 jiwa," ungkap Idza.
Ia juga menyebutkan kendala dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Brebes. RSUD Brebes kekurangan oksigen selama seminggu kedepan, yakni ukuran 1 m3 sebanyak 70 buah dan ukuran liquid 14.000 m3. Kemudian, RSUD Bumiayu kekurangan kebutuhan harian/mingguan oksigen 1 m3 sebanyak 21 buah dan 6 m3 sebanyak 280 buah.
"Sedangkan obat-obatan yang dibutuhkan antara lain Favipiravir (anti virus) sebanyak 20 ribu tablet, Azytromysin 15 ribu tablet, Acetylcystein 20 ribu tablet, TseudoEfedrin 20 ribu tablet, dan multivitamin 50 ribu tablet," beber Idza.
Brebes: Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ampuh menurunkan kasus
covid-19. Namun, pihaknya masih mengalami kendala dalam penanganan covid-19.
Idza menyebutkan penerapan PPKM pada 3-28 Juli 2021 menunjukkan hasil penurunan kasus aktif, penambahan kasus baru, dan kenaikan angka kesembuhan pasien covid-19.
Tercatat kasus aktif sebanyak 369 orang dengan rincian isolasi mandiri (isoman) 213 orang, dirawat di rumah sakit (RS) 91 orang, rawat di luar 64 orang. Kemudian, pasien sembuh 24 orang, kasus baru 28 orang, dan meninggal dunia 11 orang.
"Kasus tertinggi di Kecamatan Brebes sebanyak 87 kasus dan terendah di Kecamatan Salem 2 kasus," kata Idza, Kamis, 29 Juli 2021.
Idza memaparkan bahwa pihaknya menyediakan dua RSUD, 12 RS swasta, dan fasilitas kesehatan lain dengan total 854 tempat tidur isolasi untuk merawat pasien covid-19.
Ruang isolasi di RSUD terisi 91 dari 272 bed (33 persen) dan di RS swasta terisi 64 dari 319 bed (20 persen). Sedangkan tempat perawatan cadangan yakni Islamic Center, Hotel Kencana, dan Gedung Guru menyediakan 263 bed namun tidak terisi.
Sementara, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) ICU covid-19 di RS terisi 17 dari 24 bed yang tersedia (70 persen).
Terkait vaksinasi covid-19, Idza mengungkapkan sasaran berusia diatas 17 tahun sebanyak 1.518.546 dari total penduduk 2.190.724 jiwa. Sebanyak 157.815 jiwa sudah mendapat dosis pertama dan 72.711 jiwa sudah mendapat dosis kedua.
"Jumlah masyarakat yang belum divaksin sebanyak 1.360.731 jiwa," ungkap Idza.
Ia juga menyebutkan kendala dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Brebes. RSUD Brebes kekurangan oksigen selama seminggu kedepan, yakni ukuran 1 m3 sebanyak 70 buah dan ukuran liquid 14.000 m3. Kemudian, RSUD Bumiayu kekurangan kebutuhan harian/mingguan oksigen 1 m3 sebanyak 21 buah dan 6 m3 sebanyak 280 buah.
"Sedangkan obat-obatan yang dibutuhkan antara lain Favipiravir (anti virus) sebanyak 20 ribu tablet, Azytromysin 15 ribu tablet, Acetylcystein 20 ribu tablet, TseudoEfedrin 20 ribu tablet, dan multivitamin 50 ribu tablet," beber Idza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)