Padang: Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak semua pihak untuk menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Hal itu diutarakan pada Forum SDGs yang diadakan di Hotel Truntum, Padang tepat pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021.
SDGs, kata Mahyeldi, telah menjadi komitmen global dan cetak biru pembangunan untuk menciptakan masa depan berkelanjutan bagi semua. Termasuk di dalam SDGs adalah upaya mengentaskan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan berkualitas, pelestarian lingkungan, upaya mencegah dampak perubahan iklim, dan mendorong perdamaian serta kerja sama untuk pembangunan berkelanjutan.
"Sumbar menjadi salah satu provinsi yang aktif berperan dalam pencapaian SDGs di Indonesia, salah satunya melalui Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 yang mengatur penyusunan rencana aksi daerah yang menjadi arah kebijakan pembangunan berkelanjutan," kata Mahyeldi melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 11 November 2021.
Salah satu perannya kata Mahyeldi, Sumbar berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka sebanyak 0,28 persen dari 5,66 persen pada 2018 menjadi 5,38 persen pada 2019. Namun demikian pandemi covid-19 menghambat dan membalikkan pencapaian SDGs di seluruh dunia termasuk di Sumbar. Angka pengangguran terbuka kembali meroket menjadi 6,88 persen pada 2020 menurut data BPS Sumbar.
“Kita perlu lebih banyak pahlawan pembangunan berkelanjutan untuk bekerja bersama-sama untuk membangun dan memulihkan kembali Sumbar pascapademi. Kita tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat ayo semua bergerak” ujar Mahyeldi.
Baca: Warga Empat Lawang Tolak Vaksin Moderna, Dinkes: Itu Hak Individu
Pada forum tersebut, Mahyeldi, memberikan penghargaan kepada 15 organisasi masyarakat yang telah berkontribusi dan menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan di Sumbar. Sebanyak 15 penerima penghargaan itu ialah WALHI Sumbar, Nurani Perempuan Woman’s Crisis Center, Indonesian Youth and Leader Empowerment (IYALE Institut), Tanah Ombak, Seruan Pemuda, Balai Baca Rumah Bako, Komunitas BONSAI, Laskar Generasi Peduli Sosial Minangkabau, PALITO, CGST, Peace Generation Club Padang, Koalisis Perempuan Indonesia Wilayah Sumbar, PKBI Sumbar, dan Yayasan Totalitas.
Di kesempatan yang sama, berbagai unsur aktor pembangunan di Sumbar melakukan penandatanganan komitmen untuk menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan dan mengedepankan kolaborasi dan kerja sama multi pihak untuk menjadikan Sumbar yang lebih madani. Penandatanganan komitmen ini melibatkan perwakilan Pemerintah Provinsi Sumbar, akademisi, perusahaan, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan.
Kepala Sekretariat Nasional SDGs Vivi Yuliswaty yang hadir mewakili Menteri PPN/Bappenas dalam paparannya mengatakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dibutuhkan untuk menggerakan kolaborasi antar pemerintah dan non pemerintah untuk bersama-sama mempercepat pencapaian SDGs di setiap daerah di Indonesia.
Padang: Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak semua pihak untuk menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan tujuan
Sustainable Development Goals (SDGs). Hal itu diutarakan pada Forum SDGs yang diadakan di Hotel Truntum, Padang tepat pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021.
SDGs, kata Mahyeldi, telah menjadi komitmen global dan cetak biru pembangunan untuk menciptakan masa depan berkelanjutan bagi semua. Termasuk di dalam SDGs adalah upaya mengentaskan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan berkualitas, pelestarian lingkungan, upaya mencegah dampak perubahan iklim, dan mendorong perdamaian serta kerja sama untuk pembangunan berkelanjutan.
"Sumbar menjadi salah satu provinsi yang aktif berperan dalam pencapaian SDGs di Indonesia, salah satunya melalui Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 yang mengatur penyusunan rencana aksi daerah yang menjadi arah kebijakan pembangunan berkelanjutan," kata Mahyeldi melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 11 November 2021.
Salah satu perannya kata Mahyeldi, Sumbar berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka sebanyak 0,28 persen dari 5,66 persen pada 2018 menjadi 5,38 persen pada 2019. Namun demikian pandemi covid-19 menghambat dan membalikkan pencapaian SDGs di seluruh dunia termasuk di Sumbar. Angka pengangguran terbuka kembali meroket menjadi 6,88 persen pada 2020 menurut data BPS Sumbar.
“Kita perlu lebih banyak pahlawan pembangunan berkelanjutan untuk bekerja bersama-sama untuk membangun dan memulihkan kembali Sumbar pascapademi. Kita tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat ayo semua bergerak” ujar Mahyeldi.
Baca:
Warga Empat Lawang Tolak Vaksin Moderna, Dinkes: Itu Hak Individu
Pada forum tersebut, Mahyeldi, memberikan penghargaan kepada 15 organisasi masyarakat yang telah berkontribusi dan menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan di Sumbar. Sebanyak 15 penerima penghargaan itu ialah WALHI Sumbar, Nurani Perempuan Woman’s Crisis Center, Indonesian Youth and Leader Empowerment (IYALE Institut), Tanah Ombak, Seruan Pemuda, Balai Baca Rumah Bako, Komunitas BONSAI, Laskar Generasi Peduli Sosial Minangkabau, PALITO, CGST, Peace Generation Club Padang, Koalisis Perempuan Indonesia Wilayah Sumbar, PKBI Sumbar, dan Yayasan Totalitas.
Di kesempatan yang sama, berbagai unsur aktor pembangunan di Sumbar melakukan penandatanganan komitmen untuk menjadi pahlawan pembangunan berkelanjutan dan mengedepankan kolaborasi dan kerja sama multi pihak untuk menjadikan Sumbar yang lebih madani. Penandatanganan komitmen ini melibatkan perwakilan Pemerintah Provinsi Sumbar, akademisi, perusahaan, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan.
Kepala Sekretariat Nasional SDGs Vivi Yuliswaty yang hadir mewakili Menteri PPN/Bappenas dalam paparannya mengatakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dibutuhkan untuk menggerakan kolaborasi antar pemerintah dan non pemerintah untuk bersama-sama mempercepat pencapaian SDGs di setiap daerah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
