Karangan bunga untuk mendukung Ahok-Djarot di depan Kantor DPRD Bali, MTVN - Raiza
Karangan bunga untuk mendukung Ahok-Djarot di depan Kantor DPRD Bali, MTVN - Raiza

Karangan Bunga untuk Ahok Dipajang di Depan DPRD Bali

Raiza Andini • 04 Mei 2017 16:56
medcom.id, Denpasar: Dukungan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat tidak hanya di melanda Ibukota. Di Pulau Dewata Bali, juga kena demam karangan bunga untuk pesaing Anies Baswedan- Sandiaga Uno itu pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
 
Pantauan Metrotvnews.com, sebanyak tiga karangan bunga berderet di Kantor DPRD Provinsi Bali yang terletak di Jalan Kusuma Atmaja, Renon, Denpasar. Satu baliho berukurang kurang lebih 5 x 3 meter pun menghiasi bagian depan gedung.
 
Tiga karangan bunga dikirim Eben Kristina Arema, Committe of Timeless Indonesia Festival dan Yayasan Konderatu. Tulisan karangan bunga tersebut berisikan dukungan dan kebanggaan masyarakat Bali terhadap kinerja Ahok-Djarot yang selama ini mengubah DKI Jakarta ke arah lebih baik.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPD Partai Nasdem Ida Bagus Oka Gunastawa memaparkan kesadaran politik nasional masyarakat Bali cukup tinggi sehingga aktif merespon kondisi yang sedang terjadi di Indonesia.
 
Menurutnya, masyarakat Bali mendukung Ahok - Djarot lantaran memiliki kapasitas kepemimpinan terbaik untuk Ibukota Indonesia, DKI jakarta.
 
"Masyarakat Bali tahu bahwa Ahok memiliki kapasitas terbaik sebagai gubernur jakarta berdasarkan fakta dan data dari apa yang dia lakukan selama ini. Nah manakala proses demokrasi yang berlangsung tidak memihak pada kualitas pilihan saya kira di situlah empati masyarakat muncul secara spontan," terang Gunastawa ketika berbincang dengan Metrotvnews, Kamis, 4 May 2017.
 
Para pendukung Ahok-Djarot, menurutnya, masyarakat mulai memahami makna demokrasi yang sebenarnya sehingg rasa simpati muncul untuk pasangan yang tidak mendapatkan kursi di DKI Jakarta.
 
"Kami yakin hal serupa akan muncul disebagian benak masyarakat, termasuk pada sebagian dari yang mungkin tidak memilih ahok. Karena saat rasionalitas bicara kadang selalu muncul belakangan dari emosional pemilih," tandasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan